Jakarta, HarianBatakpos.com – Puncak arus balik Lebaran 2025 diperkirakan terjadi pada hari ini, Minggu (6/4/2025), dengan lonjakan kendaraan menuju Jakarta dan sekitarnya. Untuk mengantisipasi kemacetan, sistem satu arah atau one way nasional resmi diberlakukan di sejumlah titik jalur bebas hambatan.
Menurut PT Jasa Marga, lonjakan kendaraan yang mengarah ke Jakarta melalui jalan tol diprediksi lebih tinggi dibandingkan hari-hari sebelumnya. “Puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 6 April. Kami telah menyiapkan langkah antisipasi, termasuk penambahan kapasitas di Gerbang Tol Cikatama,” ujar Lisye Octaviana, Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga.
Sementara itu, Korlantas Polri memperkirakan puncak arus balik Lebaran 2025 akan berlangsung selama tiga hari, mulai Sabtu (5/4/2025) hingga Senin (7/4/2025). Kepadatan lalu lintas mulai terasa sejak Sabtu kemarin, baik di jalur arteri maupun jalan tol.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan bahwa sekitar 2,2 juta orang telah melakukan perjalanan balik hingga Sabtu malam. Mayoritas pemudik kembali ke Jakarta setelah merayakan Idul Fitri 1446 Hijriah di kampung halaman. “Sekitar 40 persen masyarakat sudah melaksanakan arus balik. Proyeksi totalnya mencapai 2,1 hingga 2,2 juta orang,” ujarnya di Rest Area Km 456, Salatiga, Jawa Tengah.
Selain jalan tol, kemacetan juga terjadi di jalur arteri seperti di Nagreg menuju Cicalengka, Bandung. Sistem contra flow diterapkan untuk memperlancar arus kendaraan. Kemacetan mulai terjadi sejak pukul 15.00 WIB akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
Untuk mengurangi kepadatan, rekayasa lalu lintas arus balik Lebaran 2025 dengan skema one way nasional dimulai hari ini dari Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang. Acara pelepasan secara simbolis dijadwalkan pada pukul 09.00 WIB oleh para pejabat kementerian dan Kapolri.
“Flag off akan dilakukan pada Minggu pagi. Semoga rekayasa arus mudik dan arus balik dalam Operasi Ketupat ini berjalan lancar,” kata Kakorlantas Irjen Pol Agus Suryonugroho.
Tak hanya itu, sistem buka tutup rest area juga akan diberlakukan untuk mencegah antrean panjang yang mengganggu kelancaran lalu lintas. Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso mengatakan bahwa monitoring ketat akan dilakukan dari command center menggunakan sistem pengawasan digital.
“Jika terjadi kepadatan, petugas langsung melakukan penutupan rest area dan mengalihkan kendaraan ke tempat istirahat lainnya,” jelasnya.
Dengan berbagai strategi tersebut, diharapkan puncak arus balik Lebaran 2025 dapat terkelola dengan baik dan pemudik bisa kembali dengan selamat.
Komentar