Ekbis
Beranda » Berita » Pupuk Bersubsidi Timbulkan Kekhawatiran di Kalangan Petani

Pupuk Bersubsidi Timbulkan Kekhawatiran di Kalangan Petani

Pupuk Bersubsidi Timbulkan Kekhawatiran di Kalangan Petani

Pengurangan kuota pupuk subsidi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani. Sejumlah petani khawatir kesulitan mendapatkan pupuk subsidi, terutama karena sejumlah daerah di wilayah Karawang sudah memasuki masa tanam, dan diperkirakan dalam waktu dekat akan panen. Kondisi ini memicu kekhawatiran petani atas pengurangan kuota pupuk subsidi, terutama karena mereka bergantung pada pupuk bersubsidi dalam menjalankan produksi pertanian.

Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Karawang, Dadan Sugardan, menyebutkan bahwa setelah mendengar adanya pengurangan kuota pupuk subsidi pada tahun ini, sejumlah petani khawatir kesulitan mendapatkan pupuk subsidi. Kekhawatiran petani itu bisa dimaklumi karena sejumlah daerah di wilayah Karawang seperti di wilayah Kecamatan Jatisari saat ini sudah memasuki masa tanam, dan diperkirakan dalam waktu dekat akan panen. Kemudian di wilayah lain seperti di sekitar wilayah Karawang selatan dan wilayah lainnya, akan ada penanaman padi serentak.

Kondisi masa tanam yang berbeda antara daerah yang satu dengan daerah lainnya di wilayah Karawang ini memicu kekhawatiran petani atas pengurangan kuota pupuk subsidi. Mereka khawatir, saat dibutuhkan, tidak ada pupuk subsidi. Catatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, jatah pupuk bersubsidi untuk petani di wilayah Karawang pada tahun ini berkurang drastis hampir 50 persen dibanding 2023.

Update Harga Pangan Nasional: Bawang Merah dan Minyak Goreng Mulai Turun

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Asep Hazar, menyatakan bahwa pengurangan jatah pupuk subsidi tersebut terlihat dalam rencana definitif kebutuhan kelompok tani (RDKK). Untuk alokasi pupuk urea subsidi di wilayah Karawang pada tahun 2023 mencapai 58 ribu ton, sedangkan pada tahun ini, jatah untuk Karawang berkurang, hanya 31 ribu ton pupuk urea subsidi.

Kendati demikian, Asep minta para petani di daerahnya tidak khawatir atas pengurangan alokasi atau jatah pupuk untuk wilayah Karawang. Petani harus bisa tetap fokus menanam agar produktivitasnya tetap terjaga, dengan memanfaatkan pupuk subsidi yang didistribusikan pada musim tanam pertama tahun ini. Pemerintah yang selama ini terus berkampanye tentang ketahanan pangan tentu saja tidak diam jika di lapangan ternyata petani kesulitan mendapatkan pupuk subsidi. Sebab, jika memang terjadi kekurangan, akan dilakukan penambahan alokasi pupuk subsidi tambahan.

“Dilihat dari alokasi pupuk subsidi di Karawang seperti yang tercantum dalam RDKK, memang ada pengurangan. Akan tetapi alokasi itu tidak mutlak karena dalam pelaksanaannya bisa ditambah,” kata dia.

Jadi, meski dalam RDKK jatah pupuk urea subsidi di Karawang mengalami pengurangan hinga 50 persen, sebenarnya alokasi pupuk subsidi pada tahun ini sebenarnya tetap aman karena lebih fleksibel. “Alokasi ini fleksibel. Bisa ditambah jika ternyata kurang. Kemungkinan pada April akan ada penambahan alokasi untuk musim tanam berikutnya,” kata Asep.

Rupiah Hari Ini Menguat, Sentuh Rp16.256 per Dolar AS

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *