Jakarta, BP – PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen untuk mengembangkan soda ash dan clean ammonia guna menerapkan ekonomi sirkuler yang ramah lingkungan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pabrik pupuk serta mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor soda ash sebesar 1 juta ton per tahun.
Menurut Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha Pupuk Indonesia, Jamsaton Nababan, “Ke depan, kita akan fokus pada pengembangan circular economy dengan memanfaatkan emisi CO2 sebagai bahan baku untuk soda ash.”
Pupuk Indonesia merencanakan pembangunan dua pabrik, yang salah satunya akan berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur, dan satunya lagi di Gresik, Jawa Timur. Dengan ini, diharapkan dapat menyerap sejumlah besar emisi CO2 yang dihasilkan.
Selain soda ash, Pupuk Indonesia juga akan mengembangkan clean ammonia, termasuk green ammonia yang diproduksi melalui elektrolisa air menggunakan energi terbarukan. Proyek green ammonia direncanakan akan dilaksanakan di Aceh, dengan tujuan untuk mendukung kebutuhan domestik dan potensi ekspor.
Pengembangan blue ammonia juga menjadi fokus, di mana Pupuk Indonesia bekerja sama dengan Chevron di Kalimantan dan dengan Mitsubishi serta Pertamina di Jawa Barat untuk mencari solusi penyimpanan CO2 yang efektif.
“Langkah-langkah ini adalah bagian dari persiapan Pupuk Indonesia untuk berperan aktif dalam ekonomi sirkuler,” tambah Jamsaton Nababan.
Dengan demikian, Pupuk Indonesia tidak hanya berupaya meningkatkan produksi secara efisien, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi jejak lingkungan melalui inovasi dalam penggunaan bahan baku dan teknologi terbarukan.
Komentar