Kehidupan selebriti sering menjadi sorotan publik, termasuk masalah rumah tangga yang terungkap di media sosial.
Putri Anne, mantan istri Arya Saloka, menjadi salah satu yang mengalami tekanan dari hujatan netizen terkait perpisahannya dengan Arya Saloka.
Kebanyakan dari hujatan tersebut mengenai kegagalan rumah tangganya, yang membuat Putri Anne akhirnya meledak dan meminta agar pemberhentian bullyan daring tersebut, dilansir dari Okezone.
Dalam sebuah live di akun TikTok pribadinya, Putri Anne terlihat sangat emosional saat menghadapi komentar-komentar negatif dari netizen.
Ia menyampaikan rasa tidak nyaman dan kesalnya terhadap bullyan yang dialaminya secara terus-menerus. Bahkan, ia menanyakan kenapa netizen selalu mempertanyakan hubungannya dengan Arya Saloka, dan menginginkan pertanyaan yang lebih positif dan mendukung.
Keputusan Putri Anne untuk menegur netizen atas bullyan yang dialaminya adalah langkah yang penting dalam menunjukkan dampak negatif dari perilaku cyberbullying.
Hal ini juga mengingatkan kita bahwa di balik ketenaran dan kehidupan yang terlihat glamor, selebriti juga manusia yang memiliki perasaan dan rentan terhadap tekanan mental.
Kehidupan pribadi seseorang, terutama yang terkait dengan hubungan asmara dan perceraian, seharusnya dihormati dan tidak menjadi bahan cemoohan di media sosial.
Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya memperlakukan sesama dengan lebih baik dan memikirkan dampak dari kata-kata yang kita sampaikan di dunia maya.
Bukan hanya sebagai selebriti, tetapi juga sebagai individu, Putri Anne berhak mendapatkan perlindungan dari hujatan dan bullying daring.
Langkahnya untuk menghadapi bullyan ini seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan memperlakukan orang lain dengan lebih empati.
Sebagai masyarakat, kita juga memiliki tanggung jawab untuk mendorong budaya yang lebih positif di dunia maya, di mana kita menghormati privasi dan kehidupan pribadi orang lain. Dengan begitu, kita dapat menciptakan lingkungan online yang lebih aman dan mendukung bagi semua orang.
Mengakhiri amukannya, Putri Anne berteriak memohon agar bullyan tersebut dihentikan.
Pesannya yang tegas dan emosional adalah panggilan untuk introspeksi kolektif tentang bagaimana kita berinteraksi di dunia maya, dan untuk lebih memperhatikan dampak dari kata-kata dan tindakan kita terhadap orang lain.
Semoga peristiwa ini menjadi titik balik bagi kita semua untuk lebih menghargai privasi dan martabat sesama, serta untuk mempromosikan budaya yang lebih positif dan inklusif di media sosial.
Komentar