Kehidupan adalah perjalanan yang penuh dengan kejutan, termasuk perjumpaan dengan kematian yang tidak terduga.
Raffi Ahmad, seorang selebriti terkenal, baru-baru ini membagikan momen introspektifnya tentang kehidupan dan ketakutannya menjelang bulan Ramadhan, dilansir dari Okezone.
Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube RANS Entertainment, Raffi Ahmad menceritakan pengalaman pribadinya ketika ibunya mengungkapkan harapannya agar tidak “menyusahkan” orang lain seperti neneknya saat meninggal.
Perkataan tersebut membuat Raffi terdiam sejenak, menyadari bahwa kini sang ibunda telah menjadi seorang nenek.
Ketika bulan Ramadhan tiba, Raffi mengaku merasakan ketakutan yang mendalam. Ia mengungkapkan perasaannya yang campur aduk, di mana ia takut akan kemungkinan kepergian ibunya menyusul neneknya.
Hal ini menggambarkan ketakutan alamiah yang dirasakan oleh banyak orang, yaitu takut akan kehilangan orang-orang tercinta di sekitar mereka.
Dalam percakapan dengan Imam Darto, Raffi juga mengungkapkan ketakutannya akan kematian secara umum.
Ia mengakui bahwa tak seorang pun dapat mengetahui kapan waktu mereka akan tiba, dan hal ini merupakan sebuah kenyataan yang sulit untuk diterima oleh siapa pun.
Dalam konteks Ramadhan, suasana spiritualitas dan introspeksi diri seringkali membawa seseorang untuk merenungkan kehidupan dan kematian.
Bulan suci ini menjadi waktu yang tepat untuk mengingatkan diri sendiri akan pentingnya bersiap menghadapi akhirat, serta mengevaluasi hubungan dengan orang-orang di sekitar kita.
Kisah Raffi Ahmad memberikan pemahaman mendalam tentang kompleksitas emosi yang terkait dengan kehidupan dan kematian.
Meskipun ia adalah seorang figur publik yang sukses, namun ketakutannya akan kehilangan orang-orang yang dicintainya adalah sesuatu yang dialami oleh banyak orang di seluruh dunia.
Dalam keseluruhan cerita, Raffi Ahmad mengajarkan kita untuk merenungkan arti kehidupan, menghargai setiap momen bersama orang-orang yang kita cintai, dan bersiap menghadapi ketidakpastian masa depan.
Sebuah pesan yang menginspirasi untuk menjalani hidup dengan penuh rasa syukur dan keberanian, serta mempersiapkan diri untuk menghadapi kenyataan kematian dengan sikap yang tegar dan penuh keyakinan.
Komentar