Bulan suci Ramadhan tak hanya membawa berkah spiritual bagi umat Islam di seluruh dunia, tetapi juga memberikan inspirasi unik dalam dunia fashion, khususnya dalam bidang fashion sederhana. Pendiri toko konsep Stylexia yang berbasis di UEA, Alaa Tarek Mohamed Ali, menjelaskan bahwa Ramadhan bukan hanya tentang ibadah semata, tetapi juga tentang menyampaikan pernyataan iman dan gaya pribadi melalui pakaian yang sederhana namun bernilai.
“Pada bulan suci ini, busana sederhana bukan lagi sekadar pakaian, tetapi menjadi perwujudan dari iman, rasa hormat, dan gaya personal untuk digunakan baik di siang maupun malam hari,” ungkap Ali.
Dalam suasana Ramadhan, para desainer terinspirasi untuk menyatukan kesederhanaan, kenyamanan, dan keanggunan dalam desain mereka, sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya yang dijunjung pada bulan tersebut. Bahan-bahan ringan, siluet longgar, dan desain yang menyerap keringat menjadi favorit, mencerminkan tren fesyen sederhana yang diminati oleh banyak orang.
Anum Rajwani, seorang perancang busana terkenal, menekankan bahwa elemen-elemen seperti lengan panjang, garis leher tinggi, dan pakaian yang mengalir menjadi lebih menonjol selama Ramadhan. “Ini adalah saat di mana busana sopan menemukan tempatnya dengan mencerminkan tren fesyen sederhana yang diikuti oleh banyak orang,” katanya.
Tidak hanya dalam desain, palet warna juga dipengaruhi oleh atmosfer Ramadhan, dengan preferensi pada warna yang lebih kalem dan hiasan sederhana yang memancarkan kecanggihan tanpa kesan berlebihan.
Hazar Haute Couture, sebuah butik pakaian pengantin dan gaun malam mewah di Dubai, fokus pada detail-detail yang mencerminkan kesopanan tanpa kehilangan estetika gaun mereka. Mereka mendesain pakaian yang tidak terlalu terbuka, dengan fokus pada pakaian luar seperti jubah dramatis, bolero, dan rok luar yang bisa dilepas untuk menambah kecanggihan dan gaya.
Menanggapi tren ini, seorang juru bicara dari Hazar Haute Couture menyatakan, “Kami juga fokus pada pakaian luar yang dapat menambahkan lapisan kecanggihan dan modernitas, sehingga Anda akan melihat jubah dramatis, bolero, dan rok yang bisa dilepas.”
Dengan penekanan pada keserbagunaan dan kenyamanan dalam busana sopan, serta meningkatnya apresiasi terhadap interpretasi modern terhadap gaya tradisional, tren ini mencerminkan pergeseran masyarakat menuju inklusivitas, keberlanjutan, dan ekspresi individu yang lebih luas.
Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang memahami nilai-nilai spiritual yang dalam dan mengaplikasikannya dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia fashion yang terus berkembang. Dalam kesederhanaannya, busana Ramadhan tidak hanya menunjukkan keanggunan luar, tetapi juga keindahan batin yang mengalir dalam setiap helai kain.
Komentar