Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, memastikan bahwa keseimbangan pada semua lini rantai pasok pangan tetap terjaga dengan baik terutama dalam menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.
Dalam keterangan di Jakarta pada hari Jumat, Arief menyatakan, “Fokus pemerintah adalah menjaga keseimbangan di semua lini rantai pasok pangan, terutama di tingkat produsen.” Dia juga menyertakan bahwa pemerintah sedang berusaha memastikan kelangsungan ketersediaan pangan yang memadai.
Arief Prasetyo Adi turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja untuk mengecek ketersediaan cadangan beras pemerintah di Gudang Perum Bulog Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Meskipun kondisi nilai tukar di petani, khususnya tanaman pangan padi dan jagung, dalam keadaan yang sangat baik, Arief menegaskan bahwa keseimbangan hingga ke hilir tetap akan dijaga. “Saya telah meminta Bapak Dirut Bulog untuk menyeimbangkan harga di tingkat petani, harga petani tetap harus dijaga,” ungkapnya.
Arief menyampaikan harapannya terkait stok beras pada musim panen mendatang yang diperkirakan pada Maret dan April. Dia berharap stok beras bisa mencapai 3,5 hingga 5 juta ton.
Dalam konteks ini, langkah-langkah importasi dilakukan dengan berhati-hati, tetapi kepentingan petani tetap menjadi prioritas. Hal ini sebagai upaya untuk memastikan pasokan pangan yang memadai dan stabil di seluruh Indonesia.
Selain pengecekan stok beras, Presiden Jokowi juga menyerahkan bantuan pangan beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Pengguliran bantuan pangan beras telah dimulai kembali serentak di seluruh Indonesia sebagai strategi dalam menghadapi masa “peak season” menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
Arief menegaskan, “Bapak Presiden selalu memantau kondisi stok beras, dan kami berharap bahwa hingga saat ‘peak season’, kondisi persediaan pangan kita tetap terjaga dengan baik.”
Turut hadir dalam peninjauan stok dan penyaluran bantuan pangan di Gudang Bulog Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, antara lain Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri BUMN Erick Thohir, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, serta pejabat dari Jawa Barat dan Bekasi.
Komentar