Toba-BP: Polres Toba yang dipimpin oleh Kabag Ops Polres Toba Kompol Jhoni Andreas Siregar bersama personil Polres Toba laksanakan Pengamanan dan mengkawal Unras oleh Aliansi Gerak Tutup TPL yang disebutkan terdiri dari unsur komunitas masyarakat adat, mahasiswa, kelompok tani dan masyarakat di Kawasan Danau Toba, Rabu (6/10/2021).
Massa aksi menyampaikan tuntutan Cabut izin konsesi PT TPL di Tano Batak, Wujudkan reforma agraria sejati, kembalikan tanah adat kepada masyarakat adat, Lindungi kemenyaan sebagai tanaman endemik, Hentikan kriminalisasi dan intimidasi kepada masyarakat, Selamatkan Tano Batak dari limbah perusahaan yang merusak lingkungan Danau Toba dan Selamatkan hutan Tano Batak dari aktivitas penggundulan hutan.
Aksi yang diikuti lebih dari 100 orang dijaga personel Satuan Polres Toba yang diawali dari Bundaran DI Panjaitan melakukan long march menuju Kantor Bupati Toba dengan tujuan menyampaikan aspirasi kepada pemerintah daerah setempat.
“Jadi, tadi massa diterima oleh Bapak Wakil Bupati Toba Toni Simanjuntak, lalu Bapak Wakil Bupati memyampaikan kepada Ketua Aliansi Tutup TPL Toba Beget Sibuea untuk dapat memilih 5 orang sebagai Utusan untuk berdialog dan membicarakan apa yang menjadi tuntutan dari Aliansi Tutup TPL Toba di ruang rapat Bupati Toba lantai 3. Polres Toba sifatnya melakukan pengamanan,” ungkap Humas Polres Toba, Iptu Bongaran Samosir.
Setelah beberapa lama berdialog di ruang rapat Bupati Toba yang dihasilkan adalah pemerintah Kabupaten Toba akan bekerja keras dan akan menyampaikan tuntutan Bapak/ Ibu ke pemerintah Pusat agar disetujui. Lalu para utusan yang diterima sebanyak 5 orang tersebut menyampaikan hasil tersebut kepada warga unjuk rasa tersebut.
“Situasi sampai saat ini aman dan terkendali, massa sudah membubarkan diri masing masing setelah mendapatkan penjelasan dari Bapak Wakil Bupati,” tegasnya. (BP/Reza)
Komentar