Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Purbalingga, Much Umar Faozi, mengumumkan bahwa realisasi penanaman modal asing (PMA) di wilayah itu pada tahun 2023 mencapai Rp149,98 miliar.
“Secara keseluruhan, realisasi investasi di Purbalingga pada tahun 2023 mencapai Rp1,54 triliun, baik PMA maupun PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri), yang terdiri atas 14.174 proyek dan menyerap tenaga kerja sebanyak 52.089 orang,” kata Umar di Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat.
Menurut Umar, realisasi investasi tersebut melampaui target tahun 2023 sebesar Rp906 miliar atau tercapai 169,43 persen.
Terkait realisasi PMA sebesar Rp149,98 miliar, dia menjelaskan bahwa itu mencakup 108 proyek yang menyerap tenaga kerja sebanyak 13.428 orang.
“Dalam Triwulan I-2023, terdapat 27 proyek PMA dengan nilai investasi Rp28,57 miliar yang menyerap tenaga kerja 738 orang. Kemudian pada Triwulan II-2023, terdapat 25 proyek PMA dengan nilai investasi Rp41,12 miliar yang menyerap 163 orang,” katanya.
Lebih lanjut, pada Triwulan III-2023, terdapat 30 proyek PMA dengan nilai investasi Rp71,59 miliar yang menyerap tenaga kerja 10.393 orang.
Sementara pada Triwulan IV-2023, terdapat 26 proyek PMA dengan nilai investasi Rp8,70 miliar yang menyerap tenaga kerja 2.134 orang.
Umar menjelaskan bahwa kegiatan penanaman modal asing di Purbalingga didominasi oleh industri bulu mata dan rambut palsu dengan investor dari Korea Selatan, sementara untuk PMDN berupa industri pengolahan kayu, pemecah batu, dan sebagainya.
“Ini menunjukkan bahwa iklim investasi di Purbalingga sejuk, dan membuktikan Purbalingga pro investasi, sehingga makin banyak tenaga kerja di Purbalingga yang terserap,” katanya.
Disinggung mengenai target investasi tahun 2024, Umar menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada penetapan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk Purbalingga.
“Kami masih menunggu, mungkin dalam waktu dekat akan turun. Jika sudah turun, insyaallah akan kami genjot semaksimal mungkin,” kata Umar.
Komentar