Ekbis
Beranda » Berita » Rebound IHSG Terbuka, Pasar Saham Bergerak Variatif Jelang Akhir Pekan

Rebound IHSG Terbuka, Pasar Saham Bergerak Variatif Jelang Akhir Pekan

IHSG Naik 18,66 Poin, Pasar Saham Indonesia Dibuka Menguat
Pegawai memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Foto: Antara)

Jakarta, harianbatakpos.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mengalami rebound pada perdagangan Kamis, di tengah ketidakpastian global dan sentimen dari perkembangan negosiasi perdagangan internasional. Pasar saham diprediksi akan bergerak variatif karena pelaku pasar mencermati perkembangan negosiasi dagang Amerika Serikat (AS) dengan mitra dagang sebelum berakhirnya batas waktu jeda tarif resiprokal selama 90 hari.

Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan bahwa apabila IHSG mampu bertahan di kisaran level 7.038, maka peluang rebound IHSG lebih terbuka. Namun, ia juga mengingatkan adanya potensi aksi ambil untung jangka pendek menjelang libur panjang akhir pekan. Oleh karena itu, IHSG diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif di rentang 7.000 hingga 7.120. Sentimen global dan domestik menjadi faktor utama pergerakan pasar saham.

Dari eksternal, Presiden AS Donald Trump dijadwalkan berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden China, Xi Jinping. Trump menyatakan optimisme bahwa dialog dengan Xi dapat mengurangi ketegangan dagang. Sementara itu, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menyerukan agar AS menciptakan kondisi yang mendukung perbaikan hubungan kedua negara. Ketegangan perdagangan global ini turut memengaruhi arah IHSG hari ini.

Terkuras Buat Bayar Utang, Cadangan Devisa RI Sisa US$150,7 Miliar

Trump sebelumnya menandatangani kebijakan menaikkan tarif impor baja dan aluminium dari 25% menjadi 50% efektif mulai 4 Juni 2025. Selain itu, pasar menunggu rilis data ekonomi AS seperti trade balance, nonfarm payrolls, rata-rata upah per jam, dan tingkat pengangguran yang dijadwalkan pada 6 Juni 2025. Dari Eropa, perhatian tertuju pada keputusan suku bunga ECB yang diperkirakan turun 25 basis poin dan data trade balance Jerman yang juga akan dirilis pada pekan ini.

Dari kawasan Asia, China akan merilis data inflasi dan neraca perdagangan bulan Mei 2025 pada 9 Juni 2025. Sementara dari dalam negeri, pemerintah Indonesia dan AS berkomitmen mempercepat negosiasi perdagangan bilateral menjelang tenggat tarif pada Juli 2025. Hal itu disampaikan dalam pertemuan Tingkat Menteri OECD di Paris, yang menjadi momentum penting bagi hubungan ekonomi kedua negara. Ini turut memberikan sentimen positif terhadap pasar saham dalam negeri.

Selain itu, pelaku pasar juga menantikan stimulus ekonomi dari pemerintah Indonesia yang akan dimulai 5 Juni 2025 guna mendongkrak daya beli masyarakat. Dukungan tambahan datang dari rencana realisasi investasi Danantara senilai Rp81,4 miliar dari potensi dividen BUMN yang mencapai Rp120 miliar untuk delapan sektor ekonomi strategis.

Di sisi lain, bursa saham AS pada Rabu (3/6) ditutup menguat. Indeks S&P 500 naik 0,01 persen ke level 5.970,38, Nasdaq Composite menguat 0,27 persen ke posisi 21.721,58, sementara Dow Jones turun tipis 0,22 persen ke level 42.427,00. Bursa Eropa juga mencatatkan penguatan dengan Euro Stoxx 50 naik 0,55 persen, FTSE 100 naik 0,16 persen, DAX menguat 0,77 persen, dan CAC 40 naik 0,53 persen.

Bina Pertiwi Distributor Terbesar di Indonesia dari Traktor Kubota Penopang Modernisasi Pertanian Nasional

Sementara itu, dari dalam negeri, IHSG ditutup menguat 24,22 poin atau 0,34 persen ke posisi 7.069,04 pada perdagangan Rabu (3/6). Indeks LQ45 juga naik 1,71 poin atau 0,22 persen ke posisi 796,63. Hal ini menunjukkan bahwa rebound IHSG tetap terbuka di tengah tekanan global yang masih berlanjut. Potensi penguatan lanjutan masih terbuka jika sentimen global dan domestik dapat direspons positif oleh pelaku pasar.

Ikuti saluran harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *