Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah menegaskan langkah-langkah tegas dalam menangani tantangan ketersediaan pangan yang diakibatkan oleh dampak fenomena alam El Nino. Dalam kunjungannya di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Tengah pada hari Senin, Mentan menyatakan komitmennya untuk lebih memprioritaskan sektor pangan dan mendukung kesejahteraan petani.
“Lebih baik aku puasa perjalanan dinas, perjalanan luar negeri dari pada petani menderita. Aku korbankan semua demi petani dan pertanaman Indonesia agar meningkat,” ujar Mentan.
Menghadapi kondisi darurat pangan akibat El Nino, Mentan menyatakan kesiapannya untuk melakukan refocusing anggaran dengan cara memotong biaya-biaya yang tidak mendesak, seperti biaya bimbingan teknis, pengadaan barang, dan mengurangi perjalanan dinas serta biaya acara seremonial lainnya.
Amran mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi konflik sosial dan gangguan keamanan yang dapat timbul akibat krisis pangan. Dia menekankan pentingnya kerjasama antara semua pihak untuk memperkuat peran petani dalam memastikan produksi pangan tetap berjalan. Salah satu langkah yang diambil adalah pengawasan anggaran pompa dan benih untuk petani.
“Tolong jangan putus komunikasi Pak Dandim, kepala balai, Kajari, Kapolres, Dirjen, kadis dan lain lain. Ini kita lakukan supaya gerakan pompa ini berjalan masif di seluruh Indonesia. Kami ada anggaran Rp2 triliun untuk maksimalkan pertanaman,” ucap Amran.
Pompanisasi menjadi salah satu solusi cepat yang diusulkan Mentan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Khususnya di Jawa Timur, ribuan hektare lahan pertanian perlu mendapat suplai air yang memadai. Mentan menekankan urgensi pompanisasi sebagai langkah cepat dalam menangani El Nino, sementara pembangunan infrastruktur seperti cetak sawah memerlukan waktu yang lebih panjang.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp7,74 triliun dari pagu APBN tahun 2024 untuk meningkatkan produksi padi dan jagung. Hal ini diharapkan dapat mendukung pencapaian swasembada pangan dengan target produksi beras mencapai 32 ton.
Dengan langkah-langkah ini, Mentan Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di tengah tantangan alam yang serius seperti El Nino.
Komentar