Banjarbaru, HarianBatakpos.com – Pembunuhan jurnalis Juwita kembali menjadi sorotan setelah penyidik Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Banjarmasin melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di tepi jalan Trans Gunung Kupang-Kiram, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Sabtu siang, 5 April 2025. Tersangka kasus pembunuhan jurnalis Juwita, yakni prajurit TNI AL Kelasi Satu Jumran, dihadirkan langsung saat proses rekonstruksi.
Proses olah TKP pembunuhan jurnalis Juwita dikawal ketat puluhan aparat dari TNI AL dan Polres Banjarbaru. Dalam rekonstruksi tersebut, tersangka Jumran mengenakan baju tahanan dan tangan diborgol, memeragakan adegan demi adegan yang menjelaskan kronologi kasus pembunuhan terhadap Juwita, yang juga merupakan kekasihnya.
Dalam video rekonstruksi yang beredar, Jumran memperagakan 33 adegan mulai dari mengendarai sepeda motor matik DA 6913 LCS milik korban hingga adegan pembunuhan di dalam mobil sewaan. “Adegan tiga, gerakan enam. Tersangka turun di samping kanan motor, lalu mendorong dengan kuat setang motor,” ujar penyidik dalam video tersebut.
Pihak Denpomal Lanal Banjarmasin telah memeriksa 10 saksi dan menghadirkan satu saksi kunci yang mengetahui keberadaan pelaku di lokasi kejadian. “Rekonstruksi dilakukan secara transparan di Jalan Trans Gunung Kupang-Kiram, Banjarbaru,” tulis keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL. Dalam rekonstruksi pembunuhan Juwita ini, para saksi dan satu tersangka TNI AL ditampilkan secara langsung untuk menunjukkan kronologi sesuai fakta di lapangan.
TNI AL menegaskan komitmennya untuk menegakkan hukum secara adil dan transparan dalam kasus pembunuhan jurnalis Juwita. Proses hukum akan dilanjutkan dengan penyerahan tersangka, barang bukti ke oditur militer, dan persidangan yang terbuka untuk umum.
Juwita, jurnalis muda berusia 22 tahun, ditemukan tewas bersama motornya di tepi jalan kawasan Gunung Kupang, Cempaka, Banjarbaru, pada Sabtu sore, 22 Maret 2025. Sebelumnya, ia sempat pamit kepada keluarganya untuk bertemu seseorang di daerah Guntung Payung. Menurut Suroto, redaktur media online Newsway, korban sempat bertemu dengan prajurit TNI tersebut di kawasan perkantoran Gubernur Kalimantan Selatan.
“Korban memarkirkan motornya di minimarket Jalan Mistar Cokrokusumo, lalu diajak masuk ke dalam mobil. Mereka sempat menuju Kiram, dan akhirnya korban ditemukan tewas,” jelas Suroto, Rabu, 2 April 2025. Ia menduga motor korban yang ditemukan di TKP diambil oleh tersangka untuk diletakkan di lokasi penemuan jasad.
Sampai saat ini, motif pembunuhan jurnalis Juwita masih belum jelas. Suroto dan keluarga korban masih menunggu hasil resmi dari penyidik Denpomal Lanal Banjarmasin. Meski begitu, ia memastikan bahwa tidak ada pihak yang pernah mempermasalahkan karya jurnalistik milik Juwita.
“Selama ini, tulisan almarhumah tidak pernah mendapat komplain. Justru banyak narasumber yang menanyakan kenapa ia jarang turun ke lapangan,” ungkap Suroto. Diketahui, Juwita tengah menyelesaikan skripsi pada program studi Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari (Uniska MAB), dan telah menjadi kontributor selama enam bulan terakhir.
Kasus pembunuhan jurnalis Juwita ini menjadi perhatian publik dan media karena melibatkan anggota TNI aktif dan korban dari kalangan jurnalis muda yang tengah meniti karier. TNI AL memastikan akan menuntaskan kasus ini secara profesional.
Komentar