Sepanjang Agustus 2024, IHSG melesat 5,72% ke level 7.670,73 hingga Jumat (30/8/2024). Penutupan harga IHSG tersebut merupakan level tertinggi sepanjang masa. Melesatnya IHSG didorong oleh data-data ekonomi Indonesia yang baik.
Pada awal Agustus 2024, inflasi Indonesia periode Juli 2024 tercatat turun menjadi 2,13%, dari 2,51% pada periode Juni 2024. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan II-2024 sebesar 5,05% (yoy) juga turut mendukung kenaikan IHSG ini. Tingkat pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan sejumlah negara lain seperti China (4,7%), Singapura (2,9%), Korea Selatan (2,3%), dan Meksiko (2,24%).
Neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2024 mencatatkan surplus sebesar US$ 0,47 miliar. Surplus perdagangan ini terdiri atas surplus nonmigas sebesar US$ 2,61 miliar dan defisit migas sebesar US$ 2,13 miliar. Nilai ekspor Indonesia pada Juli 2024 mencapai US$ 22,21 miliar, naik 6,55% dibanding ekspor Juni 2024 dan naik 6,46% dibandingkan Juli 2023. Sementara itu, nilai impor Indonesia pada Juli 2024 mencapai US$ 21,74 miliar, naik 17,82% dibandingkan Juni 2024 atau naik 11,07% dibandingkan Juli 2023.
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 20-21 Agustus 2024. Suku bunga deposit facility tetap 5,5% dan suku bunga lending facility tetap 7%.
Tumbuhnya perekonomian Indonesia pada periode Juli mendorong penguatan IHSG yang signifikan sepanjang Agustus 2024. Peningkatan IHSG juga didorong oleh beberapa saham yang mencatatkan kinerja baik dalam sebulan terakhir. Beberapa saham konglomerasi RI masuk dalam jajaran top gainer, termasuk saham-saham milik Hary Tanoesoedibjo seperti PT MNC Land Tbk (KPIG), PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY), dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP).
Saham milik Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO), juga turut andil dalam mendongkrak kenaikan IHSG. Saham terafiliasi dengan Luhut Pandjaitan, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), dan saham konstruksi milik BUMN, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), juga mencatatkan kenaikan harga saham yang signifikan dalam sebulan.
Selain itu, saham milik grup Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL), dan saham milik konglomerasi RI, Sugianto Kusuma alias Aguan, yakni PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), juga masuk dalam jajaran top gainer yang turut mendongkrak kinerja IHSG.
Komentar