Medan, HarianBatakpos.com – Rencana penghapusan Transjakarta koridor 2 rute Pulogadung-Monas menuai protes dari masyarakat. Koridor ini dianggap sebagai akses vital yang menghubungkan berbagai kawasan penting di Jakarta.
Banyak pekerja, pelajar, hingga wisatawan bergantung pada rute ini untuk mobilitas harian maupun kunjungan ke destinasi seperti Monumen Nasional (Monas).
Penghapusan Transjakarta Koridor 2 Dinilai Bukan Solusi
Paulus (39), warga Pulogadung, menilai penghapusan rute ini akan berdampak negatif bagi banyak pihak. Sebagai pekerja yang setiap hari berangkat ke Senen, Paulus merasa Transjakarta koridor 2 sangat membantu perjalanan tanpa perlu transit.
“Kalau dihapus, ini bukan solusi yang baik. Banyak orang menggunakan koridor ini untuk kerja atau wisata ke Monas,” ujarnya, dilansir dari KOMPAS.com.
Hal serupa diungkapkan oleh Mery (22), mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Menurutnya, tarif Transjakarta yang terjangkau membuat moda transportasi ini menjadi pilihan utama dibandingkan MRT. “Tidak semua orang bisa naik transportasi di atas Rp3.500. Penghapusan ini menyulitkan banyak orang,” tegasnya.
Dampak Bagi Pekerja dan Wisatawan
Selain pekerja, mahasiswa seperti Bagus (20) juga merasa keberatan jika rute ini dihapus. Bagus yang kerap mengunjungi Perpustakaan Nasional dan Monas menyebut bahwa Transjakarta koridor 2 memudahkan perjalanan tanpa transit.
“Koridor ini sudah jadi akses utama masyarakat. Kalau dihapus, aksesibilitas akan berkurang,” katanya.
Bahkan, pada hari Minggu (22/12/2024), koridor ini dipadati rombongan keluarga yang hendak berwisata ke Monas. Kondisi ini menunjukkan tingginya ketergantungan masyarakat pada rute Pulogadung-Monas.
MRT Tidak Sepenuhnya Bisa Menggantikan Transjakarta
Meski Dishub Jakarta mengusulkan MRT sebagai alternatif, banyak pihak meragukan efektivitasnya. Mery menyebut bahwa MRT memiliki karakteristik pengguna dan tarif berbeda yang tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat pengguna Transjakarta.
“Belum lagi waktu tunggu yang lebih lama. MRT mungkin tidak mampu menampung jumlah penumpang sebanyak ini,” tambahnya.
Dengan alasan tersebut, masyarakat berharap pemerintah mempertimbangkan kembali keputusan ini. Penghapusan Transjakarta koridor 2 berpotensi memperumit mobilitas warga sekaligus mengurangi akses ke kawasan wisata penting seperti Monas.
Komentar