Jakarta, Harian Batakpos.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan rencana reaktivasi sumur minyak yang saat ini tidak aktif atau idle. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak nasional, yang selama ini dianggap masih kurang optimal.
Bahlil Lahadalia menekankan bahwa dari total 44.900 sumur minyak yang ada, hanya sekitar 16.300 sumur yang aktif memproduksi minyak. Sisanya, yaitu 16.250 sumur, tergolong dalam kategori idle well alias “menganggur”. Pemerintah berencana mengoptimalkan kembali sumur-sumur tersebut untuk meningkatkan produksi minyak Indonesia.
“Untuk mencapai target pendapatan negara yang mencapai 600 ribu barel per hari, setara dengan US$ 12 miliar, kita akan membuka kesempatan bagi investor, baik dari dalam maupun luar negeri untuk mengelola sumur-sumur idle ini,” ujar Bahlil Lahadalia saat rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (27/8/2024).
Bahlil juga menyatakan kekhawatiran bahwa target produksi minyak siap jual (lifting) tahun ini mungkin tidak tercapai. Perkiraannya, lifting minyak hanya akan mencapai sekitar 580 ribu barel per hari, jauh dari target APBN 2024 sebesar 635 ribu barel per hari.
Melihat kondisi sebelumnya, Bahlil mengingatkan bahwa Indonesia pernah memiliki produksi minyak yang sangat besar, mencapai 1,6 juta barel per hari saat menjadi anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Kini, konsumsi minyak dalam negeri telah mencapai 1,5-1,6 juta barel per hari, sementara produksi nasional belum optimal.
“Melihat potensi yang ada, sangat disayangkan jika cadangan minyak tidak dimanfaatkan secara maksimal. Ini menjadi masalah besar jika kita tidak bisa meningkatkan produksi,” tutup Bahlil Lahadalia.
Komentar