Dunia dihebohkan dengan munculnya Resesi yang menyebabkan penurunan dalam aspek ekonomi dan sosial yang tentunya berdampak kepada kesejahteraan hidup masyarakat. Hal ini menjadi satu penyebab ketidakseimbangan taraf kehidupan yang di khawatirkan akan berujung pada krisis ekonomi. Resesi ini tentunya tidak muncul begitu saja, namun diawali dengan wabah Covid-19 yang mengguncang perekonomian dunia. Tidak hanya itu saja, terjadinya perang antara Russia dan Ukraina juga menjadi salah satu penyebab dari Resesi yang berdampak kepada melambatnya laju pertumbuhan ekonomi.
Lalu bagaimana kita sebagai orang Kristen menghadapi Resesi ini? Apakah kita akan menyerah kepada keadaan? Atau justru kita akan berpengharapan yang kuat kepada Sang Maha Kuasa?
Dalam Yesaya 12:1-6 dikatakan bahwa dibalik murka Tuhan terhadap bangsa Israel, Tuhan tetap memberikan keselamatan kepada bangsa pilihan-Nya. Demikian juga yang harus kita imani sebagai orang Kristen, bahwasanya dibalik angin badai berupa Resesi ini tersedia keselamatan yaitu pengharapan dari Tuhan kepada kita umat yang di kasihi-Nya.
Yesaya pasal 12 ini berada diantara Yesaya pasal 1-11 dan Yesaya ayat 13-66, hal ini memiliki makna dari segi struktur penulisan nya. Pasal 1-11 menekankan kehancuran Yehuda sedangkan pasal 13-66 menceritakan perbuatan Tuhan yaitu janji keselamatan bagi Sion. Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya Yesaya pasal 12 ini adalah jembatan penghubung antara kehancuran dan pengharapan.
Peredaksian kitab Yesaya sendiri berlangsung selama masa pembuangan yang kala itu diwarnai dengan pengharapan dan penguatan dalam penderitaan Hal inilah yang membuat Yesaya pasal 12 ini relevan terhadap Resesi yang terjadi sekarang ini.
Walaupun badai akan menerjang kehidupan kita, percayalah Tuhan tidak tidur dan akan menyediakan jalan keselamatan bagi kita umat-Nya. Begitu juga dengan kehidupan kita sekarang, walaupun Resesi akan terjadi di kehidupan kita, percayalah bahwa Tuhan tidak tidur dan akan selalu menyediakan jalan keselamatan bagi kita umat yang dikasihi-Nya.
Dalam Yesaya 12:2 tertulis “Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar, sebab TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku”. Semoga ayat ini dapat menguatkan kita dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan rintangan dan tentunya kehidupan yang mempunyai manis dan pahitnya. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Penulis :
Alexander Sahala Raja Panggomgom Sinaga (Mahasiswa Theologi STT HKBP Pematang Siantar, Stambuk 2021)
Komentar