Harianbatakpos.com , JAKARTA – Dalam ibadah sholat umat Muslim, seringkali muncul pertanyaan tentang apa yang seharusnya dilakukan jika imam sholat terus-menerus membaca Surah Al-Ikhlas. Kisah menarik ini menyoroti respons tak terduga yang diberikan oleh Rasulullah SAW terhadap situasi tersebut.
Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam penjelasannya di kanal YouTube @hwmofc, mengungkapkan pandangan dan riwayat terkait masalah ini. Menurut UAH, terdapat riwayat yang menunjukkan bahwa seseorang diperbolehkan untuk mengulang-ulang bacaan Surah Al-Ikhlas dalam sholatnya. Riwayat ini berasal dari seorang sahabat yang menjadi imam bagi sahabat lainnya, di mana sahabat yang menjadi makmumnya menemukan bahwa sang imam terus membaca Surah Al-Ikhlas.
Namun, yang menarik dalam kisah ini adalah respons yang diberikan oleh Rasulullah SAW terhadap laporan tersebut. Ketika seorang lelaki melaporkan temannya yang terus membaca Surah Al-Ikhlas dengan nada meremehkan, Rasulullah SAW memberikan respons yang tak terduga. Beliau bersabda, “Engkau di mata Allah tidaklah murah.”
Pernyataan ini menunjukkan sikap penghormatan dan penghargaan Rasulullah SAW terhadap amalan yang dilakukan oleh sahabatnya meskipun sederhana. Dalam Islam, setiap amalan yang dilakukan dengan kesungguhan dan ikhlas memiliki nilai yang tinggi di hadapan Allah SWT. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk saling menghargai, saling mendukung, dan memberikan perlakuan yang baik dalam setiap interaksi, seperti disadur dari laman Liputan6.com.
Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya menahan diri dari meremehkan atau mencela amalan orang lain. Sebagai umat Muslim, kita seharusnya saling menyemangati dan menguatkan dalam menjalankan ibadah. Setiap amalan yang dilakukan dengan niat yang ikhlas dan dilandasi oleh kecintaan kepada Allah akan mendapatkan pahala yang besar.
Dalam konteks ibadah sholat, meskipun ada sahabat yang memilih untuk terus membaca Surah Al-Ikhlas, kita seharusnya menghormati pilihan mereka. Setiap orang memiliki cara beribadah yang berbeda-beda, dan itu adalah hak mereka. Penting bagi kita untuk menjaga sikap saling menghormati dan saling menguatkan dalam menjalankan ibadah kita.
Kisah ini mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga sikap rendah hati dan menghargai amalan orang lain. Amalan yang sederhana pun memiliki nilai yang besar di mata Allah SWT. Kita diajarkan untuk tidak meremehkan atau mencela amalan orang lain, tetapi saling mendukung dan memberikan perlakuan yang baik. Dengan sikap yang demikian, kita dapat memperkuat hubungan antar sesama muslim dan meningkatkan keberkahan dalam ibadah kita.
Komentar