HarianBatakpos,com, JAKARTA – BP: Pada acara lamaran antara Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid, perhatian publik tersedot oleh berbagai momen menarik. Salah satu momen tersebut adalah ketika keluarga Gen Halilintar mengumumkan bahwa Thariq Halilintar telah menyandang gelar haji sejak kecil.
Lenggogeni Faruk, ibu dari Thariq Halilintar, mengungkapkan bahwa Thariq sudah menunaikan ibadah haji bersamanya saat berusia dua bulan. Ketika dimintai pendapat mengenai hal ini, Reza Artamevia, ibu dari Aaliyah Massaid, memberikan tanggapan yang bijak, seperti disadur dari laman RMOL.id.
Reza Artamevia menjelaskan bahwa apa yang disampaikan oleh calon besannya itu tidak bermaksud untuk pamer. Menurutnya, itu hanya sebuah cerita dari keluarga besar yang ingin dibagikan.
“Aku melihatnya seru dan lucu saja sih namanya juga keluarga besar, mungkin maksudnya ibu Geni mau menceritakan apa yang tidak kita ketahui gitu saja, aku percaya nggak ada maksud apa-apa kok,” ujar Reza saat ditemui di studio Pagi-Pagi Ambyar, Trans TV, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2024).
Reza juga menjelaskan bahwa Lenggogeni tidak berniat untuk menunjukkan bahwa Thariq sudah melaksanakan haji sejak kecil. Menurutnya, itu lebih pada menunjukkan keakraban dan berbagi cerita keluarga.
“Dia mau menunjukkan keakrabannya, sharing saja sih begitu. Dia nggak ada maksud yang gimana-gimana. Kan dia maksudnya mau bilang ‘ini loh Thariq sudah haji’ kayak gitu saja sih,” jelasnya lagi.
Reza menegaskan bahwa hal tersebut tidak ada kaitannya dengan pamer gelar. Ia menjelaskan bahwa semuanya tergantung pada sudut pandang masing-masing orang.
“Kalau kita kan tergantung sudut pandangnya ya, tergantung orang gimana memandangnya. Kalau buat kita yang ada di sana itu menunjukkan keakraban sih, dia menceritakan ‘ini loh keluarga kita punya cerita’,” paparnya lagi.
Pada momen lamaran tersebut, Lenggogeni Faruk berbicara tentang haji dan menyebut bahwa Thariq sudah haji sejak kecil.
“Ngomong-ngomong soal haji, Thariq ini sebenarnya sudah haji loh. Jadi selesai saya nifas dua bulan dia langsung kita boyong ke Makkah bukan untuk umrah tapi haji,” ungkap Lenggogeni Faruk.
Atta Halilintar, kakak Thariq, langsung menanggapi pernyataan ibunya dengan mengatakan bahwa haji yang dilakukan saat masih bayi belum bisa disebut haji secara syar’i.
“Tapi itu kan belum bisa disebut haji, Mi,” sahut Atta Halilintar.
Lenggogeni kemudian menegaskan bahwa baginya, Thariq sudah haji karena telah mengikuti proses haji saat itu.
“Iya tapi sudah Haji Thariq,” terang Lenggogeni Faruk.
Kejadian ini menjadi sorotan publik, namun Reza Artamevia memandangnya dengan positif dan menganggapnya sebagai bagian dari cerita keluarga besar yang ingin dibagikan. Ia tidak melihat adanya niat untuk pamer dari pihak keluarga Thariq.
Dengan sudut pandang yang bijak, Reza memahami bahwa setiap orang bisa memiliki cara pandang yang berbeda terhadap cerita tersebut. Namun, bagi dirinya dan keluarganya, momen tersebut adalah wujud dari keakraban dan kebersamaan.
Dalam kesempatan tersebut, Reza Artamevia juga menunjukkan dukungannya terhadap keluarga calon besannya dan menjaga hubungan baik antara kedua keluarga. Hal ini mencerminkan sikap dewasa dan pengertian yang dibutuhkan dalam menjalin hubungan antar keluarga besar.
Peristiwa ini tidak hanya menjadi bahan pembicaraan di acara lamaran, tetapi juga menarik perhatian publik dan media. Namun, sikap bijaksana Reza Artamevia berhasil meredam potensi kesalahpahaman dan menunjukkan bagaimana cerita keluarga bisa menjadi bagian dari tradisi dan kebersamaan yang indah.
Komentar