Ekbis
Beranda » Berita » RI Perluas Ekspor Pertanian Lewat UEA untuk Jangkau Pasar Global

RI Perluas Ekspor Pertanian Lewat UEA untuk Jangkau Pasar Global

RI Perluas Ekspor Pertanian Lewat UEA untuk Jangkau Pasar Global
Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia (Wamentan RI) Sudaryono menerima kunjungan Duta Besar Uni Emirat Arab (Dubes UEA) untuk Indonesia Abdulla Salem Al Dhaheri. (Foto: Antara)

Jakarta, HarianBatakpos.com – Kementerian Pertanian Republik Indonesia terus mendorong ekspor pertanian ke pasar global dengan memanfaatkan jalur logistik strategis melalui Uni Emirat Arab (UEA). Langkah ini diambil untuk memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan internasional serta meningkatkan daya saing produk pertanian nasional.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono, mengungkapkan bahwa pihaknya telah bertemu dengan Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, untuk membahas peluang peningkatan ekspor pertanian melalui jaringan logistik yang dimiliki UEA.

“Dalam pertemuan ini kami membahas peluang peningkatan ekspor komoditas pertanian Indonesia ke pasar global, khususnya melalui jalur logistik dan distribusi strategis milik UEA,” kata Wamentan Sudaryono, Minggu, di Jakarta.

Cek Bansos PKH dan BPNT Tahap 3 Juli 2025 Lewat HP, Ini Cara dan Besaran Bantuan

Pemerintah Indonesia disebut terus memperkuat diplomasi ekonomi di sektor pertanian. Sudaryono menerima langsung kunjungan Dubes UEA, Abdulla Salem Al Dhaheri, di Kantor Pusat Kementan pada Jumat (16/5), sebagai bagian dari upaya mempererat kemitraan ekonomi strategis antarnegara.

Menurut Sudaryono, UEA merupakan mitra penting bagi Indonesia bukan hanya karena aspek ekonomi, tetapi juga karena kedekatan hubungan antar pemimpin negara. Ia menambahkan bahwa hubungan erat yang dibangun sejak masa Presiden Jokowi dan dilanjutkan Presiden Prabowo menunjukkan adanya sinergi kuat antara Indonesia dan UEA.

Lebih lanjut, Sudaryono menekankan pentingnya memperluas cakupan kerja sama, terutama dalam sektor ekspor pertanian, hilirisasi, dan pengolahan produk. Ia menyoroti pentingnya investasi di sektor pengolahan daging, ekspor komoditas ke Timur Tengah, serta perluasan pasar ke Afrika dan Eropa.

“UEA selama ini merupakan mitra dagang utama Indonesia di kawasan Teluk. Produk seperti telur, ayam, buah-buahan, kelapa sawit, dan cengkeh menjadi andalan dalam ekspor pertanian Indonesia,” jelas Sudaryono.

Tarif Impor 0 Persen Resmi Berlaku untuk Produk AS, iPhone Tetap Kena Bea Masuk

Ia juga menambahkan bahwa Indonesia ingin meningkatkan jumlah ekspor langsung ke pasar global, dan UEA menjadi salah satu jalur strategis yang dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendongkrak ekspor pertanian.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa neraca perdagangan produk pertanian antara Indonesia dan UEA mengalami surplus sekitar 499,89 juta dolar AS pada 2024, menunjukkan tren positif dari kerja sama tersebut.

Sudaryono juga menegaskan bahwa Indonesia terbuka terhadap investasi yang produktif, yang tidak hanya mendorong pertumbuhan sektor pertanian tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Tak hanya dengan UEA, Wamentan juga menerima Wakil Menteri Pertanian Argentina, Agustin Tejeda Rodriguez, guna menjajaki peluang kerja sama di sektor peternakan. Indonesia kini membuka peluang investasi pada komoditas daging sapi dan sapi hidup dari berbagai negara, selama memenuhi persyaratan teknis dan harga bersaing.

Dengan terbukanya jalur kerja sama internasional, Sudaryono berharap Indonesia semakin diakui sebagai negara agraris yang berperan aktif dalam rantai pasok pangan global melalui peningkatan ekspor pertanian.

Dubes UEA, Abdulla Salem Al Dhaheri, menyambut baik inisiatif kerja sama ini dan menyoroti pentingnya implementasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang telah ditandatangani sejak 2022. Ia menyebut perjanjian tersebut telah menunjukkan hasil positif dengan meningkatnya neraca perdagangan antara kedua negara sepanjang 2023.

UEA juga menyatakan komitmennya untuk terus berinvestasi di sektor pengolahan hasil pertanian dan peternakan di Indonesia. Mereka mendorong kolaborasi antara investor kedua negara untuk mendukung visi bersama di bidang ketahanan pangan melalui jalur ekspor pertanian.

Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *