Berdasarkan siaran langsung melalui YouTube Islamic Brotherhood Television, kawasan Monas dipenuhi massa sejak dini hari. Sebuah panggung besar didirikan di tengah kerumunan, dengan para ulama yang berada di atas panggung memimpin kegiatan.
Sebelum adzan Subuh dikumandangkan, peserta aksi bersama-sama melantunkan zikir dan doa. Setelah adzan dan iqamah, massa melaksanakan Salat Subuh berjamaah yang berlangsung khusyuk dan tertib.
Eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, turut hadir dalam Reuni 212 di Monas. Berdasarkan pantauan, Rizieq tiba sekitar pukul 05.35 WIB, mengenakan pakaian serba putih lengkap dengan sorban dan masker. Kehadirannya disambut meriah oleh ribuan peserta aksi.
Setelah tiba di panggung, Rizieq bersama peserta aksi menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai bentuk kebersamaan dan semangat persatuan.
Selain bendera Indonesia, sejumlah peserta turut mengibarkan bendera Palestina sebagai simbol solidaritas. Beberapa bendera Front Persaudaraan Islam (FPI) juga terlihat berkibar di lokasi.
“Indonesia bersatu, Palestina merdeka,” ujar salah satu peserta aksi dari atas panggung, menyerukan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
Reuni 212 berakar dari demonstrasi besar-besaran pada Desember 2016 terkait pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tentang Alquran surat Al-Maidah ayat 51. Aksi ini dimotori oleh GNPF MUI, FPI, dan sejumlah ormas Islam lainnya.
Sejak saat itu, aksi 212 berkembang menjadi acara tahunan dengan berbagai tema. Untuk tahun ini, Reuni 212 mengusung tema Revolusi Akhlak untuk Indonesia Berkah dan Palestina Merdeka.
Sekretaris Majelis Syuro PA 212, Slamet Maarif, mengungkapkan bahwa sekitar puluhan ribu massa diharapkan hadir. Ia juga menyebut bahwa panitia telah mengundang sejumlah tokoh nasional, termasuk Presiden RI Prabowo Subianto, Ketua Umum MUI Anwar Iskandar, serta pimpinan ormas Islam lainnya.
Reuni 212 kali ini digelar sebagai bentuk seruan terhadap perbaikan moral bangsa melalui tema Revolusi Akhlak. Diharapkan acara ini dapat menjadi pengingat pentingnya persatuan, kedamaian, dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk perjuangan untuk kemerdekaan Palestina.
Komentar