Rizky Billar, suami dari pedangdut Lesti Kejora, kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah dinilai tidak memenuhi kewajibannya sebagai suami dengan tidak memberikan nafkah kepada istri.
Meskipun telah dikritik oleh sebagian netizen, Rizky Billar memberikan respons tegas dengan memamerkan bukti transfer senilai Rp100 juta kepada Lesti Kejora, dilansir dari VIVA.co.id.
Kritik terhadap Rizky Billar muncul karena dinilai menumpang hidup dari sang istri, terutama setelah kembali terlibat dalam kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Netizen menyoroti pentingnya kewajiban suami untuk memberikan nafkah kepada istri, bukan sebagai beban, tetapi sebagai bentuk dukungan dalam menuju surga.
Namun, Rizky Billar menyatakan bahwa tudingan tersebut hanya gosip dan mencoba menjelaskan bahwa ia telah memenuhi kewajibannya dengan mengirimkan uang sebesar Rp100 juta kepada Lesti Kejora.
Respons Rizky Billar ini pun memicu beragam komentar dari netizen. Ada yang mendukungnya dan memandang tindakan ini sebagai pembuktian atas kesetiaannya sebagai suami, namun ada juga yang tetap meragukan keikhlasan Rizky Billar.
Sebagian netizen bahkan menyatakan bahwa kritik yang ditujukan padanya adalah upaya untuk memancing kemarahan dan menghibur diri sendiri, dan bahwa memberikan fakta kepada orang yang tidak mau menerima akan sia-sia.
Namun, dalam situasi seperti ini, peran media sosial sebagai platform untuk berbagi informasi dan pendapat juga dapat memberikan peluang bagi seseorang untuk memperjuangkan kebenaran dan menjelaskan diri.
Meskipun kadang-kadang diwarnai dengan kontroversi, respons tegas seperti yang dilakukan oleh Rizky Billar juga dapat menjadi cara untuk menegaskan posisi dan membela diri dari tuduhan yang tidak benar.
Kisah ini juga mengingatkan kita akan pentingnya komunikasi yang baik dalam hubungan, terutama dalam hal-hal yang sensitif seperti keuangan dan tanggung jawab sebagai suami atau istri.
Dengan saling mendengarkan dan memahami, pasangan dapat memperkuat hubungan mereka dan mengatasi segala tantangan yang muncul.
Dalam konteks yang lebih luas, kasus ini juga mengingatkan kita akan pentingnya sikap bijaksana dalam menggunakan media sosial.
Dalam memahami dan menanggapi informasi, kita perlu memiliki kritis dan bijak, serta tidak terpancing oleh gosip atau opini yang tidak berdasar.
Komentar