Medan, HarianBatakpos.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur telah menyetujui alokasi anggaran sebesar Rp25 miliar untuk penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayahnya.
Anggaran ini merupakan bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 yang ditujukan untuk mendukung Dinas Peternakan (Disnak) Jawa Timur dalam menangani masalah kesehatan hewan ini.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jatim, Muhammad Ashari, menyatakan bahwa alokasi tersebut akan digunakan untuk pengadaan obat-obatan, vitamin, pendampingan peternak, dan vaksinasi bagi ternak yang terdampak.
“Anggaran ini akan digunakan untuk pengadaan obat-obatan, vitamin, pendampingan peternak, serta vaksinasi bagi ternak yang terdampak,” ujarnya, dilansir dari antaranews.com.
Meskipun Disnak Jatim mengusulkan anggaran sebesar Rp150 miliar, DPRD Jatim menyetujui Rp25 miliar sesuai dengan kebutuhan yang dapat dipenuhi saat ini. Ashari menyoroti pentingnya pengalokasian anggaran ini dalam mengurangi dampak PMK terhadap sektor peternakan serta mempercepat pemulihan ekonomi para peternak.
DPRD Jatim berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan kesehatan hewan yang berpotensi mengganggu perekonomian daerah. “Dengan dukungan anggaran ini, diharapkan peternak dapat kembali berproduksi secara aman,” kata Ashari.
Penyakit Mulut dan Kuku sempat merebak di Jawa Timur dan berdampak signifikan pada sektor peternakan. Oleh karena itu, pemerintah daerah terus berupaya melakukan pengendalian melalui berbagai langkah strategis. Sebelumnya, Gubernur Jatim, Adhy Karyono, menyatakan bahwa anggaran Rp25 miliar itu akan digunakan untuk membeli 320 ribu dosis vaksin PMK.
Pemprov Jatim melalui Disnak telah mendistribusikan 25 ribu dosis vaksin, dan kerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair) untuk vaksin PMK memberikan sinyal positif. Unair telah meluncurkan vaksin PMK yang bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia untuk diproduksi.
Komentar