HarianBatakpos.com – Kalangan pengusaha mengkhawatirkan melemahnya rupiah hingga di atas Rp 16.400/USD yang berdampak pada berbagai hal, mulai dari daya beli masyarakat hingga efisiensi, salah satunya pada tenaga kerja. Pelemahan rupiah ini menjadi perhatian utama karena dapat mengancam stabilitas ekonomi dan ketenagakerjaan di Indonesia.
“Dunia usaha berpikir bakal tekan produksi, itu mengakibatkan efisiensi dalam berbagai hal, kami khawatir efisiensi di bidang tenaga kerja tapi kita harap nggak terjadi,” kata Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta, Nurjaman. Rupiah ambruk membawa dampak signifikan pada berbagai sektor, terutama industri yang bergantung pada bahan baku impor.
Jika situasi ini terus berlanjut, kekhawatirannya adalah jumlah pengangguran bakal semakin besar. Padahal, dalam beberapa waktu terakhir sudah banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah sektor, misalnya di industri tekstil. “Angka pengangguran bertambah ditambah lulusan SMK, SMA, PT tiap tahun bertambah yang kita khawatirkan produk SMK, SMA, perguruan tinggi jadi industri pengangguran sejalan dengan lemahnya rupiah ini berdampak ke usaha,” kata Nurjaman. Melemahnya rupiah ambruk membuat kondisi ketenagakerjaan semakin tidak menentu.
Lebih lanjut, pelemahan rupiah ini menjadi pukulan berat bagi semuanya, bukan hanya dunia usaha, tapi juga untuk masyarakat Indonesia bagaimana kita ke depan melangkah lebih baik. Pengusaha harus berusaha keras untuk mempertahankan operasi bisnisnya di tengah kondisi rupiah ambruk ini.
“Hal ini terjadi dengan Rp 15.000/USD aja kita berat apalagi dihantam Rp 15.800/USD apalagi sekarang Rp 16.400/USD, dengan nilai itu di angka psikologis kita coba bertahan di bawah Rp 16.000 agar kita bisa jalankan usaha dengan baik supaya terjaga kelangsungan usaha dan pekerja,” sebut Nurjaman. Rupiah ambruk di level Rp 16.400/USD memang menjadi tantangan besar bagi seluruh sektor ekonomi di Indonesia.
Pelemahan rupiah tidak hanya mengancam dunia usaha tetapi juga kesejahteraan tenaga kerja. Dengan nilai tukar yang terus merosot, beban biaya produksi meningkat, dan ini berdampak langsung pada tenaga kerja yang mungkin menghadapi PHK. Kalangan pengusaha berharap pemerintah bisa mengambil langkah-langkah strategis untuk menstabilkan nilai rupiah sehingga dampak negatif terhadap tenaga kerja dapat diminimalisir. Rupiah ambruk dan tenaga kerja yang terancam kehilangan pekerjaan menjadi isu krusial yang perlu segera diatasi demi stabilitas ekonomi Indonesia.
Komentar