Jakarta, HarianBatakpos.com – Rupiah terus mengalami pelemahan signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah situasi politik Indonesia yang semakin memanas. Pada hari ini, Kamis (22/8/2024), nilai tukar rupiah terpantau ambruk hingga 0,87% ke level Rp15.615 per dolar AS menurut data Refinitiv pada pukul 12:04 WIB. Tren pelemahan ini sejalan dengan penutupan perdagangan kemarin yang juga terkoreksi sebesar 0,32%.
Di sisi lain, indeks dolar AS (DXY) mengalami kenaikan tipis sebesar 0,16% ke angka 101,2. Kenaikan ini menambah tekanan terhadap nilai tukar rupiah di pasar keuangan.
Sementara itu, ribuan massa yang tergabung dalam gerakan Demo Darurat Indonesia memadati Jalan Gatot Subroto, Jakarta, untuk menyuarakan penolakan terhadap Revisi UU Pilkada yang baru saja disahkan. Demonstrasi ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk buruh, mahasiswa, dan aktivis, yang sejak pagi telah berkumpul di depan Gedung DPR RI. Aksi ini merupakan respons atas keputusan DPR yang dinilai mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK), sehingga menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan investor.
Menurut Ahmad Mikail, seorang ekonom dari Sucor Sekuritas, situasi politik yang sedang bergejolak ini membuat investor semakin khawatir. Ketika DPR memutuskan hal yang berbeda dari MK, ada potensi besar hasil Pilkada bisa dibatalkan, yang pada akhirnya memperburuk kondisi ekonomi dan nilai tukar rupiah.
Dengan situasi politik yang tidak menentu dan pelemahan rupiah yang terus berlanjut, para pelaku pasar diharapkan tetap waspada terhadap perkembangan terkini yang dapat berdampak signifikan pada perekonomian Indonesia.
Komentar