Jakarta, HarianBatakpos.com – Rupiah kembali menguat dengan signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah rilis data inflasi AS kemarin, 13 Agustus 2024, yang menunjukkan angka lebih rendah dibandingkan sebelumnya dan ekspektasi. Menurut data yang dirilis oleh Refinitiv, rupiah pada pukul 09:46 WIB menguat 0,85% di angka Rp15.695/US$ pada hari ini, Rabu, 14 Agustus 2024. Posisi ini juga merupakan yang terkuat sejak 21 Maret 2024, atau sekitar empat bulan terakhir.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) relatif naik tipis 0,01% ke angka 102,57. Perkasanya rupiah hari ini tidak lepas dari hasil rilis inflasi Producer Price Index (PPI) AS yang tampak melandai baik dari sisi headline maupun inflasi inti. Diketahui, PPI AS naik tipis 0,1% pada periode Juli setelah naik 0,2% tanpa revisi pada Juni, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan PPI akan naik 0,2%. Dalam 12 bulan hingga Juli, PPI meningkat 2,2% setelah naik 2,7% pada Juni. Harga produsen AS meningkat kurang dari yang diharapkan pada Juli karena biaya jasa turun paling banyak dalam hampir satu tahun, di tengah tanda-tanda menurunnya daya penetapan harga untuk bisnis. Ini menjadi bukti memudarnya tekanan inflasi, yang memperkuat harapan penurunan suku bunga bulan depan.
Jika prediksi tersebut menjadi kenyataan, maka tekanan terhadap rupiah akan semakin minim, memberikan ruang bagi penguatan lebih lanjut. Dengan demikian, pelaku pasar akan memantau langkah bank sentral AS (The Fed) dalam pertemuan September 2024, yang diperkirakan akan menjadi momen krusial untuk keputusan suku bunga.
Komentar