Ekbis
Beranda » Berita » Rupiah Melemah: Dampak pada Impor Kopi 2024

Rupiah Melemah: Dampak pada Impor Kopi 2024

Rupiah Melemah: Dampak pada Impor Kopi 2024
Rupiah Melemah: Dampak pada Impor Kopi 2024
HarianBatakpos.com – Pelemahan rupiah yang sampai menyentuh Rp 16.400 kerap dianggap sebagai isu kaum elit dan tidak akan berdampak oleh sebagian orang, terutama masyarakat menengah bawah. Namun, depresiasi rupiah ini sebenarnya akan mempengaruhi banyak aspek perekonomian, termasuk untuk kopi yang kita minum.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Telisa Aulia Falianty, mengatakan pelemahan rupiah akan berdampak pada harga-harga bahan baku untuk membuat segelas kopi. Terutama untuk bahan baku yang masih impor seperti gula. “Gulanya bisa jadi harus dikurangi, untuk kopi kita juga masih ada yang impor, walau sebenarnya kita eksportir juga, tapi si kopinya harus berkurang karena harganya naik bahan bakunya, jadi akan mempengaruhi kuantitas,” kata dia dikutip Senin, (23/6/2024).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor kopi yang masuk dalam kategori HS0901 mencapai US$ 32,07 juta pada Maret 2024. Nilai tersebut naik 18,04% secara month-to-month (mtm). Telisa mengatakan apabila kedai kopi tak ingin mengurangi isi produknya, maka mereka terpaksa menaikkan harga karena bahan baku yang semakin mahal. Kalau sudah demikian, kata dia, maka daya beli masyarakat yang akan tertekan. “Dengan bahan baku yang naik, para produsen pasti akan menaikkan harga, masyarakat nantinya akan mengurangi konsumsi kopi tersebut karena harganya naik,” katanya.

“Mungkin kita jadi shifting ke bahan pokok lain, karena kopi lebih bersifat additional,” katanya melanjutkan. Kondisi yang dijelaskan oleh Telisa sebenarnya biasa dikenal dengan istilah imported inflation. Berdasarkan definisi dari Bank Indonesia, imported inflation adalah inflasi atau kenaikan harga akibat naiknya harga barang impor dan depresiasi mata uang.

Bina Pertiwi Distributor Terbesar di Indonesia dari Traktor Kubota Penopang Modernisasi Pertanian Nasional

Depresiasi mata uang dan naiknya harga barang impor itu membuat para importir harus mengeluarkan biaya atau ongkos lebih banyak saat mengimpor suatu produk. Termasuk produk-produk bahan baku/penolong di industri dalam negeri. Pemerintah dan Bank Indonesia berkali-kali telah menyampaikan ancaman dari imported inflation ini terhadap inflasi dalam negeri. Badan Pusat Statistik (BPS) pernah menyatakan cepat atau lambat menguatnya nilai tukar dolar terhadap rupiah akan mempengaruhi inflasi di Indonesia.

Selain dampak langsung pada harga kopi, pelemahan rupiah juga mempengaruhi sektor-sektor lainnya yang bergantung pada impor. Misalnya, industri makanan dan minuman lainnya, yang harus menyesuaikan harga jual produk mereka akibat kenaikan biaya produksi. Kondisi ini bisa memicu terjadinya inflasi yang lebih luas, mempengaruhi daya beli masyarakat secara umum.

Para pengusaha kopi di Indonesia dihadapkan pada tantangan besar dalam mempertahankan bisnis mereka di tengah kenaikan biaya impor. Beberapa strategi yang bisa dilakukan antara lain mencari sumber bahan baku lokal sebagai alternatif atau meningkatkan efisiensi produksi untuk menekan biaya. Namun, tanpa adanya kebijakan pemerintah yang mendukung, upaya ini bisa jadi tidak cukup untuk mengimbangi tekanan ekonomi yang diakibatkan oleh pelemahan rupiah dan kenaikan harga impor.

Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dan mengurangi ketergantungan pada impor. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mendorong produksi bahan baku lokal serta memperkuat kerjasama perdagangan dengan negara-negara yang memiliki mata uang stabil.

Wali Kota Medan Ajak Pedagang Pasar Melek Digital, PUD Pasar dan Gojek Kolaborasi Gelar Pelatihan Daring

Kesimpulannya, pelemahan rupiah tidak hanya berdampak pada harga kopi dan bahan baku lainnya, tetapi juga memiliki implikasi yang luas terhadap perekonomian nasional. Perlu adanya kerjasama antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat untuk menghadapi tantangan ini agar dampaknya dapat diminimalkan.

Dalam situasi ekonomi yang penuh tantangan ini, penting bagi semua pihak untuk memahami dan mengantisipasi dampak dari pelemahan rupiah serta naiknya impor kopi 2024, sehingga dapat merespons dengan tepat demi menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *