Jakarta, HarianBatakpos.com – Pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidatonya pada sidang tahunan MPR RI. Data Refinitiv menunjukkan bahwa pada perdagangan hari ini, Jumat (16/8/2024), mata uang Garuda berada di posisi Rp15.725/US$, mengalami penurunan sebesar 0,22% sejak pembukaan.
Jika rupiah ditutup melemah hari ini, ini akan menandai dua hari berturut-turut dalam tren penurunan. Namun, sejak awal pekan, rupiah masih menunjukkan kinerja positif dengan penguatan sebesar 1,19%. Pergerakan rupiah ini terjadi bersamaan dengan perhelatan tahunan di Gedung DPR-MPR, Jakarta, yang meliputi Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI – DPD RI, dan Sidang Paripurna DPR RI untuk membahas RUU APBN TA 2025.
Semua mata pelaku pasar hari ini tertuju pada rilis Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025 (RAPBN 2025), yang akan menentukan arah pembangunan Indonesia di masa depan. Pada pagi ini, Presiden Jokowi telah menyampaikan pidato yang mencakup berbagai aspek, seperti target makro ekonomi, pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar rupiah, lifting minyak mentah dan gas, serta harga minyak mentah Indonesia (ICP) untuk 2025.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia jauh lebih baik dibandingkan dengan banyak negara lain, dengan ekonomi terjaga di level 5% dalam beberapa tahun terakhir. “Patut kita syukuri, alhamdulillah, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh,” ungkap Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR-DPR RI di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat (16/8/2024). “Pertumbuhan ekonomi kita terjaga di atas 5%, walau banyak negara tidak tumbuh, bahkan melambat,” tegas Jokowi.
Komentar