Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS menguat jelang akhir pekan, dipengaruhi oleh pernyataan dovish Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed terkait potensi penurunan suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR).
Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah dibuka naik 29 poin atau 0,18 persen menjadi Rp15.626 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.655 per dolar AS.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang melanjutkan pelemahan setelah pernyataan dovish dari Powell,” ujar analis mata uang, Lukman Leong, kepada ANTARA di Jakarta.
Meskipun demikian, penguatan rupiah diperkirakan akan terbatas karena investor masih menunggu data penting Non-Farm Payroll (NFP) AS yang akan dirilis malam ini.
NFP diperkirakan akan menambahkan 200 ribu pekerja, dan Powell menyatakan bahwa mereka sudah mendekati pemangkasan suku bunga.
Lukman memproyeksikan bahwa rupiah akan bergerak di rentang Rp15.600 per dolar AS sampai dengan Rp15.700 per dolar AS.
Pernyataan dovish dari The Fed memberikan dampak positif terhadap rupiah, meskipun pasar tetap menunggu data ekonomi AS yang dapat mempengaruhi kebijakan The Fed selanjutnya.
Dengan demikian, pergerakan rupiah terhadap dolar AS tetap akan dipantau oleh pelaku pasar dalam mengantisipasi kondisi global yang terus berubah.
Komentar