Ekbis
Beranda » Berita » Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Data Pasar Tenaga Kerja AS Jadi Fokus

Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Data Pasar Tenaga Kerja AS Jadi Fokus

Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Data Pasar Tenaga Kerja AS Jadi Fokus
Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Data Pasar Tenaga Kerja AS Jadi Fokus

Jakarta, HarianBatakpos.com – Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini, seiring dengan meredanya tekanan pada indeks dolar AS (DXY). Pelaku pasar tengah menunggu data lanjutan terkait pasar tenaga kerja yang dapat mempengaruhi keputusan suku bunga The Federal Reserve.

Melansir data Refinitiv, pada pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (6/9/2024), mata uang Garuda menguat sebesar 0,38% ke posisi 15.380/US$. Penguatan ini mempertahankan rupiah di posisi terkuat sejak awal tahun. Dalam perkembangan terkini, DXY pada pukul 09.00 WIB, tercatat turun 0,02% ke level 101,04. Jika penurunan DXY berlanjut hingga penutupan hari ini, akan menandai tiga hari berturut-turut dalam tren depresiasi.

Kenaikan nilai tukar rupiah dipicu oleh melemahnya pasar tenaga kerja AS, yang membuat pasar semakin yakin bahwa suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) akan dipangkas bulan ini. Data Job Openings and Labor Turnover Summary (JOLTS) AS menunjukkan bahwa jumlah lowongan kerja pada Juli 2024 turun ke level terendah dalam 3,5 tahun, yaitu mencapai 7,673 juta, di bawah ekspektasi pasar sebesar 8,1 juta.

Pasar Energi Stabil, Wall Street Naik Meski Ketegangan Iran-AS Meningkat

Turunnya penyerapan tenaga kerja ini mengakibatkan rasio lowongan pekerjaan per pekerja yang tersedia kini berada di bawah 1,1, jauh dari rasio puncaknya yang lebih dari 2:1 pada awal 2022. Penurunan jumlah lowongan kerja ini memicu kekhawatiran tentang kondisi ekonomi AS dan memberikan sinyal kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed.

Hari ini, Amerika Serikat dijadwalkan akan mengumumkan data pengangguran untuk Agustus dan non-farm payrolls untuk bulan yang sama. Sebagai catatan, tingkat pengangguran AS pada Juli naik menjadi 4,3% dari sebelumnya 4,2% pada Juni 2024. Pelaku pasar memprediksi tingkat pengangguran akan tetap di angka 4,3%. Selain itu, penambahan non-farm payrolls mencapai 114.000 pada Juli 2024. Jika angka pengangguran meningkat melebihi ekspektasi, harapan untuk pemangkasan suku bunga The Fed akan semakin menguat.

 

Ekonomi Desa Diperkuat, Prabowo Tunjuk Zulkifli Hasan Pimpin Satgas Koperasi

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *