Ekbis Uncategorized
Beranda » Berita » Saham Wall Street Terjun Bebas, Dolar AS Melonjak Akibat Ketegangan Geopolitik dan Inflasi

Saham Wall Street Terjun Bebas, Dolar AS Melonjak Akibat Ketegangan Geopolitik dan Inflasi

Saham Wall Street Terjun Bebas, Dolar AS Melonjak Akibat Ketegangan Geopolitik dan Inflasi
Saham Wall Street Terjun Bebas, Dolar AS Melonjak Akibat Ketegangan Geopolitik dan Inflasi

HarianBatakpos.com – Pada Jumat dini hari, kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan geopolitik dan inflasi yang tak terelakkan telah mengguncang pasar saham global, khususnya di Wall Street. Investor bergulat dengan ketidakpastian yang disebabkan oleh divergensi kebijakan moneter antara AS dan Eropa, yang berpotensi memperburuk situasi ekonomi global.

Indeks saham MSCI di seluruh dunia (.MIWD00000PUS) menunjukkan penurunan tajam sebesar 1,2%, mencatat penurunan harian terbesar dalam enam bulan terakhir. Turunnya pasar global ini terutama dipicu oleh kinerja buruk di Wall Street.

Di bursa Wall Street, Dow Jones Industrial Average (.DJI) merosot sebanyak 475,84 poin atau 1,24%, mencapai angka 37.983,24. S&P 500 (.SPX) juga mengalami penurunan signifikan, kehilangan 75,65 poin atau 1,46% menjadi 5.123,41, sementara Nasdaq Composite (.IXIC) terjun 267,10 poin atau 1,62% menjadi 16.175,09.

Cara Cek Bansos PKH 2025 Lewat HP, Penerima Bantuan Bisa Lihat Jadwal dan Besaran

Hasil kuartalan dari perusahaan-perusahaan keuangan besar seperti JP Morgan (JPM.N), Citigroup (C.N), dan Wells Fargo (WFC.N) juga mempengaruhi sentimen pasar. Indeks S&P 500 Banks (.SPXBK) terpukul turun sebesar 3,3% akibat hasil yang di bawah ekspektasi.

Angelo Kourkafas, ahli strategi investasi senior di Edward Jones, menggambarkan, “Kombinasi antara peningkatan risiko geopolitik, kekhawatiran inflasi, dan sedikit kekecewaan terhadap pendapatan, telah menjadi tantangan bagi pasar.”

Kekhawatiran akan potensi balasan dari Iran atas serangan udara yang diduga dilakukan oleh Israel terhadap kedutaan besar Iran di Damaskus telah mengguncang pasar. Hal ini mengakibatkan lonjakan harga minyak dan menggerakkan investor menuju aset-aset safe-haven seperti emas.

Presiden AS Joe Biden menggarisbawahi kemungkinan serangan Iran terhadap Israel dengan mengatakan bahwa serangan tersebut mungkin terjadi lebih cepat daripada yang diperkirakan. Pernyataan tersebut menambah ketegangan di pasar.

Toko Acai Jaya Jual Aksesoris HUT RI ke-80 Terlengkap di Medan

Selain itu, prospek kebijakan bank sentral menjadi sorotan. Bank Sentral Eropa (ECB) memberi isyarat tentang kemungkinan penurunan suku bunga, sementara angka inflasi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan mendorong spekulasi tentang kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS.

Dampak dari ketegangan geopolitik dan ketidakpastian kebijakan moneter terlihat dalam pergerakan mata uang. Dolar AS menguat sebesar 0,69% dan mencapai level tertinggi dalam lebih dari lima bulan, sementara euro melemah sebesar 0,76%. Yen Jepang, bagaimanapun, menguat 0,02% terhadap dolar setelah mencapai level terendah dalam 34 tahun, seiring dengan investor yang mengamati tanda-tanda intervensi dari pejabat Tokyo.

Presiden Federal Reserve Bank of Boston, Susan Collins, menyoroti kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini sebagai respons terhadap ketidakpastian ekonomi. Para pedagang memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sekitar 48 basis poin tahun ini, mengurangi ekspektasi awal tahun yang sebesar 150 basis poin.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *