Medan, HarianBatakpos.com – Konsumsi sayur penambah darah setiap hari sangat disarankan, terutama bagi penderita anemia. Sayuran tidak hanya kaya serat, tetapi juga mengandung nutrisi penting yang mampu meningkatkan produksi sel darah merah dalam tubuh. Jenis sayuran ini juga cocok sebagai sumber nutrisi tambahan, terutama bagi yang menjalani pola makan vegetarian atau vegan.
Kurangnya produksi sel darah merah dapat menyebabkan anemia, kondisi yang ditandai dengan gejala seperti lemas, kulit pucat, pusing, sakit kepala, detak jantung tidak teratur, tangan atau kaki dingin, serta sulit konsentrasi.
Anemia sebenarnya bisa diatasi dengan suplemen penambah darah yang diresepkan dokter. Namun, cara alami seperti mengonsumsi makanan kaya nutrisi penambah darah, termasuk sayur penambah darah, juga sangat efektif.
Daftar Sayur Penambah Darah
Untuk membentuk sel darah merah yang sehat, tubuh memerlukan zat besi, folat, vitamin B12, dan vitamin C. Nutrisi ini dapat ditemukan dalam beberapa sayur penambah darah berikut:
- Brokoli
Brokoli kaya akan folat dan zat besi, dengan kandungan zat besi sebesar 1 mg per 150 gram dan folat 170 mcg per cangkir. - Bayam
Sayur ini terkenal dengan kandungan zat besinya yang tinggi. Dalam 180 gram bayam matang, terkandung 6 mg zat besi dan 265 mcg folat. - Pakcoi
Sayuran ini mengandung 1,8 mg zat besi dan 130 mcg folat per 200 gram. - Rumput Laut Kering (Nori)
Setiap 50 gram nori mengandung 12,5 mg zat besi dan 170 mcg folat. - Kale
Dalam 100 gram kale matang, terkandung 1 mg zat besi dan 75 mcg folat. - Kangkung
Kandungan zat besi dalam 100 gram kangkung mencapai 2,5 mg. - Sawi Hijau
Setiap 100 gram sawi hijau mengandung 3 mg zat besi, lengkap dengan vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi. - Kacang Panjang
Dalam 100 gram kacang panjang terkandung 1 mg zat besi, 10 mg vitamin C, dan 28 mcg folat. - Asparagus
Kandungan zat besi asparagus mencapai 2 mg per 100 gram, serta folat sebesar 52 mcg. - Toge
Dalam 100 gram toge terdapat 2,8 mg zat besi, 40 mcg folat, dan 6 mg vitamin C.
Selain sayur penambah darah, penuhi juga asupan zat besi dari makanan hewani, seperti daging merah, hati ayam atau sapi, dan seafood. Hal ini penting karena zat besi dari sayuran (nonheme) tidak diserap tubuh sebaik zat besi dari produk hewani (heme).
Tak hanya itu, asupan vitamin C juga perlu diperhatikan agar penyerapan zat besi menjadi lebih optimal. Dengan mengombinasikan pola makan sehat dan beragam nutrisi, risiko anemia dapat diminimalkan.
Komentar