HarianBatakpos – Komisaris Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) Hester Peirce, yang dikenal sebagai “Crypto Mom” karena dukungannya terhadap industri mata uang kripto, telah menyerukan kerangka peraturan yang jelas dan masuk akal untuk mendorong inovasi dan memberikan kejelasan bagi pengembang kripto. Dalam pidatonya di konferensi ETHDenver, Peirce menyoroti pentingnya aturan yang tidak ambigu agar industri kripto dapat berkembang di dalam negeri.
Menurut laporan dari Yahoo Finance, Jumat (14/6/2024), Peirce menyatakan bahwa ambiguitas peraturan saat ini mendorong perusahaan kripto dan aktivitas perdagangan ke luar negeri. Hal ini menjadi tantangan serius bagi industri yang sedang berkembang ini.
Komentar Peirce ini muncul di tengah kritik dari para pemimpin industri terhadap pendekatan regulasi SEC yang lebih fokus pada penegakan hukum daripada menciptakan aturan yang jelas. Selain itu, dorongan dari Komite Jasa Keuangan AS untuk membatasi pengawasan SEC terhadap industri kripto semakin menambah panas perdebatan ini.
Pendekatan SEC yang keras juga mendapat tantangan dari laporan Kantor Akuntabilitas Pemerintah, yang mengkritik kewenangan SEC dan pemberlakuan RUU Akuntansi Staf 121 tanpa konsultasi yang memadai. Laporan ini menambah tekanan bagi SEC untuk meninjau kembali pendekatan mereka terhadap industri kripto.
Regulasi dan Penegakan Hukum SEC
SEC, terutama di bawah kepemimpinan ketua Gary Gensler, dikenal sangat ketat terhadap industri kripto. Pada tahun 2023, SEC mencatat peningkatan lebih dari 50% dalam tindakan penegakan hukum terkait kripto dibandingkan tahun sebelumnya, menurut laporan terbaru dari Cornerstone Research. Dalam laporan tersebut, SEC membawa 46 tindakan penegakan hukum terhadap berbagai pelaku pasar aset digital.
Dari 46 tindakan tersebut, SEC mengajukan 26 litigasi di pengadilan federal AS dan 20 proses administratif pada tahun 2023. Jumlah proses administratif ini lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, sementara jumlah litigasi sedikit meningkat. Denda moneter yang dikenakan oleh SEC mencapai USD 281 juta atau setara Rp 4,1 triliun (asumsi kurs Rp 16.352 per dolar AS) untuk penyelesaian yang dicapai.
Kebutuhan Akan Kejelasan Peraturan
Dengan penegakan hukum yang ketat dan jumlah denda yang signifikan, SEC menunjukkan bahwa mereka memandang penegakan hukum terkait mata uang kripto sebagai prioritas utama. Namun, seruan Peirce untuk kerangka peraturan yang jelas menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk keseimbangan antara penegakan hukum dan inovasi.
Hester Peirce, sebagai “Crypto Mom”, terus mendorong perubahan positif dalam regulasi kripto. Ia menekankan bahwa aturan yang jelas tidak hanya akan mendorong inovasi tetapi juga memberikan perlindungan yang lebih baik bagi investor dan mengurangi ketidakpastian bagi para pengembang kripto.
Kesimpulan
Pendekatan SEC terhadap regulasi kripto saat ini sedang berada di bawah sorotan tajam. Dengan meningkatnya tindakan penegakan hukum dan kritik dari berbagai pihak, seruan untuk aturan yang jelas dari Hester Peirce menjadi semakin relevan. Dalam dunia yang terus berkembang ini, kerangka peraturan yang masuk akal dan tidak ambigu sangat dibutuhkan untuk mendorong inovasi dan memberikan kejelasan bagi semua pihak yang terlibat.
Komentar