Medan-BP : Ustadz Martono, menilai kondisi Kota Medan saat ini butuh perhatian yang sangat serius. Hal ini karena banyaknya situs sejarah yang selama ini terkesan diabaikan dan lambannya para pemangku pengambil keputusan dalam menuntaskan permasalahan banjir dan kebersihan kota.
Dalam keterangan persnya, hari Senin tanggal 15 Juli 2019 di Starbucks Coffee Merdeka Walk Medan, Ustadz Martono menyampaikan, Medan adalah rumah yang harus di rawat dan dibesarkan bersama, sehingga akan menjadi kota tua yang bersejarah, maju, bersih, modren, releqius dan aman.
Masih katanya, Saat ini kota medan yang berdiri pada tahun 1590 memiliki banyak situs-situs sejarah yang kurang mendapat perhatian serius dari para pemangku pengambil keputusan. Sehingga lambat laun situs situs sejarah tersebut akan hilang terbawa arus kota metropolitan.
Hal yang sangat menyedihkan lagi bagi ustadz martono adalah bangunan bersejarah yang tidak terawat, sehingga terkesan bangunan yang tidak memiliki arti sejarah yang begitu tinggi seperti gedung pancasila di jalan sutomo depan tugu apollo.
” Belum lagi permasalahan kesemrawutan para pedagang kaki lima yang ada di sekitaran pasar-pasar tradisional menggangu arus lalu lintas dan terkesan sangat jorok dan dipenuhi dengan sampah, sehingga menggangu keindahan suatu kota,” ucap Penasehat Batak Bersatu itu.
Lanjutnya, permasalahan yang lain adalah bila hujan turun identik dengan banjir yang terjadi di beberapa lokasi, dan yang sangat memuakkan adalah praktek praktek premanisme yang terjadi secara terstruktur, sistematis dan masiv dengan melakukan pungutan liar shingga medan terkesan tidak aman, seram dan keras, belum lagi masalah begal, geng motor yg menggangu ketenangan warga Medan.
Ustadz, yang dikenal energik dan vocal dalam merawat kebhinekaan ini juga berharap dalam Pilkada Kota Medan 2020 nanti, warga Medan harus cerdas untuk memilih walikota yang inovatif dan solutif dalam mengatasi segala permasalahan yang ada di Kota Medan.
” Medan adalah rumah kita yang menyenangkan. Stikma ” Ini Medan Bung” yang terkesan kota yang seram dan keras akan hilang menjadi “Ayo ke Medan,” ucap ustadz Martono dengan tegas. (BP/Mack)
Komentar