Medan, HarianBatakpos.com – Sejarah awal dolar Amerika menjadi bagian penting dalam perkembangan sistem keuangan dunia. Dolar Amerika Serikat (AS) saat ini dikenal sebagai uang kertas berwarna hijau yang disebut sebagai Federal Reserve Note. Namun, sejarah awal dolar Amerika ternyata sangat panjang dan tidak langsung berupa uang kertas seperti yang kita kenal saat ini. Awalnya, para Founding Father Amerika bahkan menolak ide uang kertas sebelum akhirnya menggunakannya untuk kebutuhan utang piutang dan perpajakan.
Pada tahun 1794, dolar pertama mulai dicetak sebagai bagian dari sistem moneter yang berbasis uang koin perak. Sistem ini dibentuk sebagai respons terhadap inflasi yang melanda Tiga Belas Koloni sebelum dan selama Perang Revolusi AS. Inilah tonggak dalam sejarah awal dolar Amerika, yang kemudian berkembang hingga menjadi mata uang paling dominan di dunia.
Sebelum Revolusi Amerika, uang di 13 Koloni sangat terbatas. Banyak penduduk menggunakan barter atau wampum (manik-manik kerang) untuk bertransaksi. Karena hukum Inggris melarang pencetakan uang di wilayah koloni, para pemukim menerbitkan wesel kredit, yang akhirnya menjadi korban inflasi karena pencetakan berlebihan. Massachusetts menjadi negara bagian pertama yang mencetak mata uangnya sendiri, tetapi jenis mata uang ini tidak populer.
Dolar Spanyol yang digiling dan dicetak di Meksiko kemudian menjadi pilihan karena kepraktisannya. Sayangnya, mata uang ini juga tidak mencukupi untuk membiayai perang yang mahal. Maka ketika Revolusi Amerika pecah pada 1775, Kongres Kontinental mencetak uang kertas baru untuk membiayai perang. Namun, uang kertas ini juga memiliki kelemahan karena mudah dipalsukan dan tidak didukung oleh nilai riil.
Masalah terus muncul dalam sejarah awal dolar Amerika ketika Founding Father seperti George Washington dan Thomas Jefferson menentang penggunaan uang kertas. Mereka percaya bahwa pencetakan uang kertas dapat merusak perekonomian. Dalam surat-suratnya, Jefferson menyatakan bahwa kertas bukanlah uang yang sesungguhnya dan tidak memiliki stabilitas nilai.
Selanjutnya, munculnya Articles of Confederation memperburuk kondisi moneter. Setiap negara bagian di AS bisa mencetak mata uangnya sendiri, menyebabkan kekacauan dalam perdagangan antarnegara bagian. Hal ini diperparah dengan utang luar negeri yang besar kepada Prancis dan negara Eropa lainnya.
Untuk mengatasi kekacauan ini, para pendiri Amerika berkumpul di Philadelphia tahun 1787 dan menyusun Konstitusi AS. Dalam konstitusi ini, Kongres AS diberikan kewenangan eksklusif untuk mencetak uang dan menetapkan nilainya. Negara bagian dilarang menerbitkan mata uangnya sendiri, menandai perubahan besar dalam sejarah awal dolar Amerika.
Dari berbagai konflik hingga kompromi, perjalanan dolar AS menjadi mata uang resmi dan dominan tidaklah mudah. Namun, sejarah ini membentuk fondasi sistem moneter modern yang digunakan hingga saat ini. Dengan latar belakang kuat dan perubahan kebijakan yang matang, sejarah awal dolar Amerika menjadi referensi penting bagi sistem keuangan dunia masa kini.
Komentar