Jakarta, harianbatakpos.com – Hari Bank Indonesia diperingati setiap 5 Juli setiap tahun, sebagai momentum penting berdirinya kedaulatan moneter nasional. Tanggal ini merujuk pada pembentukan Bank Negara Indonesia (BNI) pada 5 Juli 1946, yang menjadi bank pertama Republik Indonesia pascakemerdekaan dan simbol lahirnya sistem perbankan nasional yang merdeka.
Meski Bank Indonesia (BI) baru berdiri secara resmi pada 1 Juli 1953 sebagai bank sentral, namun tanggal 5 Juli tetap diperingati sebagai Hari Bank Indonesia karena menandai awal mula sistem keuangan nasional yang berdaulat. Sedangkan tanggal 1 Juli dikenal sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Bank Indonesia.
Sejarah Hari Bank Indonesia ini dimulai dari masa kolonial. Berdasarkan informasi dari situs resmi Bank Indonesia, perbankan di Nusantara telah ada sejak abad ke-16 ketika bangsa Eropa datang berdagang rempah-rempah. Kala itu, wilayah Nusantara sudah mengenal sistem mata uang, meski belum terstandarisasi secara resmi.
Pada 1602, Belanda mendirikan VOC dan membuka jalur perdagangan, kemudian pada 1746 mendirikan Bank Courant en Bank van Leening yang menyediakan pinjaman dengan jaminan emas. Bank ini sempat berjaya sebelum akhirnya ditutup pada 1818 akibat krisis.
Kemudian pada 1828, didirikanlah De Javasche Bank (DJB) oleh pemerintah kolonial Belanda. DJB menjadi cikal bakal Bank Indonesia dengan kewenangan mencetak uang gulden di Hindia Belanda. Saat pendudukan Jepang tahun 1942, DJB dibubarkan dan digantikan oleh Nanpo Kaihatsu Ginko.
Pasca-kemerdekaan, Belanda lewat NICA berusaha kembali mengendalikan keuangan Indonesia dengan mencetak uang NICA. Pemerintah Indonesia lalu membentuk Bank Negara Indonesia (BNI) pada 5 Juli 1946 dan menerbitkan Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai bentuk nyata kedaulatan moneter Indonesia. Momen inilah yang menjadi dasar penetapan Hari Bank Indonesia setiap 5 Juli.
Sementara itu, tanggal 1 Juli 1953 ditetapkan sebagai HUT Bank Indonesia setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1953 tentang Pokok Bank Indonesia, yang mengakhiri fungsi DJB sebagai bank kolonial. Sejak itu, BI resmi menjadi bank sentral dan menjalankan fungsi pengendalian moneter, stabilitas rupiah, dan pengawasan sistem keuangan nasional.
Tahun 2025 ini, HUT ke-72 Bank Indonesia mengusung tema “Akselerasi Transformasi untuk Sinergi Pembangunan dan Kemajuan Negeri.” Tema ini menggambarkan semangat BI dalam mempercepat transformasi digital dan kolaborasi lintas sektor untuk mendorong sistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.
Ikuti informasi edukatif dan sejarah nasional lainnya hanya di harianbatakpos.com melalui saluran resmi WhatsApp:
https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar