Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa luar biasa yang terjadi dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW. Sebagai perjalanan spiritual yang terhitung sebagai mukjizat, Isra’ Mi’raj juga memiliki makna yang mendalam bagi umat Islam.
Peristiwa ini terbagi menjadi dua bagian penting: Isra’ yang merupakan perjalanan malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, dan Mi’raj yang merupakan perjalanan ke langit. Sejarah Isra’ Mi’raj tidak hanya memainkan peran signifikan dalam kehidupan Nabi, tetapi juga memberikan hikmah yang bisa umat Islam teladani.
Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada malam yang dianggap sebagai malam yang penuh berkah, yaitu Lailatul Isra’. Nabi Muhammad SAW diundang oleh Allah untuk mengalami perjalanan luar biasa ini sebagai bukti kemuliaan dan kedekatan hubungan antara Nabi dan Sang Pencipta.
Sejarah Isra’ Mi’raj
Isra Miraj berkaitan dengan musibah-musibah yang menimpa Nabi Muhammad SAW berturut-turut. Kesedihan Rasulullah SAW amat mendalam sebab ketika itu beliau ditinggal oleh pamannya, Abu Thalib, yang selalu melindungi beliau, kematian Khadijah istri yang selalu menemani beliau, dan berbagai penganiayaan yang dilakukan oleh musyrikin terhadap mukminin. Kemudian Allah SWT menghibur Nabi Muhammad SAW dengan peristiwa Isra Miraj.
Peristiwa Isra’ Mi’raj dimulai ketika Malaikat Jibril membawa Buraq, seekor makhluk surgawi, kepada Nabi Muhammad di Masjidil Haram. Dari sana, Nabi melakukan perjalanan ke Masjidil Aqsa di Yerusalem dalam sekejap mata.
Setelah itu, Nabi menaiki langit dan bertemu dengan para nabi, termasuk Nabi Musa dan Nabi Isa, sebelum akhirnya mencapai Sidratul Muntaha, titik tertinggi dalam perjalanan ini. Di sana, Nabi menerima perintah Salat lima waktu.
Hikmah dari Isra’ Mi’raj
1. Pentingnya Salat
Salah satu hikmah utama dari Isra’ Mi’raj adalah pentingnya salat dalam kehidupan seorang Muslim. Dengan diberikannya perintah salat secara langsung oleh Allah di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad menegaskan bahwa salat adalah kunci utama untuk menjalin hubungan yang kuat dengan Sang Pencipta.
2. Kedekatan dengan Allah
Isra’ Mi’raj mencerminkan kedekatan yang luar biasa antara Allah dan Nabi Muhammad. Perjalanan ini menunjukkan bahwa Allah membuka pintu komunikasi langsung dengan hamba-Nya yang paling mulia.
3. Ujian dan Kesabaran
Nabi Muhammad juga melewati ujian dan cobaan berat selama hidupnya, terutama sebelum Isra’Mi’raj terjadi. Ini memberikan hikmah tentang pentingnya kesabaran dan keteguhan dalam menghadapi rintangan hidup.
Dari sejarah Isra’ Mi’raj, umat Islam dapat mengambil hikmah dan pelajaran berharga. Peristiwa ini tidak hanya menjadi momentum perjalanan spiritual Nabi Muhammad, tetapi juga memberikan pedoman untuk umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan penuh keimanan, keteguhan, dan kepatuhan terhadap ajaran Allah.
Komentar