Mancanegara Sejarah
Beranda » Berita » Sejarah Kalender China dan Perkembangannya Saat Ini

Sejarah Kalender China dan Perkembangannya Saat Ini

Sumber: kompas.com

Kalender China adalah salah satu warisan budaya tertua dan paling kaya di dunia. Kalender ini mencerminkan pemahaman mendalam tentang astronomi dan siklus alam. Dikenal sebagai kalender lunisolar, kalender ini tidak hanya digunakan untuk menentukan waktu, tetapi juga merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan masyarakat China.

 

Asal-usul Kalender Lunisolar

Asal-usul kalender China dapat ditelusuri kembali lebih dari 4.000 tahun yang lalu, pada zaman Dinasti Shang (1600-1046 SM). Para astronom pada masa itu mengamati pergerakan langit dan menyadari adanya pola tertentu. Mereka mengembangkan kalender berdasarkan siklus bulan, yang kemudian disinkronkan dengan siklus matahari, menciptakan sistem lunisolar.

PM Malaysia Tanggapi Demo Mundur, Tekankan Demokrasi dan Dialog Publik

 

Dalam kalender Imlek ini, nama bulan dalam setahun disebut dengan angka, terkadang juga disimbolkan dengan serangkaian 12 nama binatang yang sejak zaman peradaban China kuno telah dikaitkan dengan tahun dan jam dalam sehari.

 

Nama-nama bulan dalam kalender Imlek ini berdasarkan zodiak China, yang diklasifikasikan berdasarkan kalender lunar secara berurutan, diawali dari Tahun Tikus dan diakhir dengan Tahun Babi. Urutannya di antaranya tikus, lembu, macan, kelinci, naga, ular, kuda, domba, monyet, ayam, anjing, dan babi.

Trump Fasilitasi Gencatan Senjata Thailand-Kamboja, Konflik Perbatasan Asia Tenggara Mulai Reda

 

Perjalanan Kalender China

1.     Perkembangan Kalender Pada Dinasti Zhou

Pada masa Dinasti Zhou (1046-256 SM), kalender mengalami perkembangan lebih lanjut. Astronomi semakin ditekankan, dan pengamatan bintang dan planet dijadikan dasar perhitungan waktu. Kalender Zhou juga mencakup pembagian tahun menjadi dua belas bulan, yang masing-masing diwakili oleh hewan dalam siklus Shengxiao, atau zodiak Cina.

 

2.     Dinasti Han dan Standarisasi Kalender

Pada zaman Dinasti Han (202 SM – 220 M), kalender China mengalami standarisasi. Kalender Taichu, yang diperkenalkan oleh Kaisar Wu pada tahun 104 SM, menjadi dasar kalender yang digunakan selama berabad-abad. Kalender ini menetapkan aturan-aturan mengenai penentuan musim dan pengaturan bulan interkalary untuk menyesuaikan perbedaan antara tahun matahari dan tahun lunar.

 

3.     Reformasi Kalender pada Dinasti Yuan dan Ming

Pada abad ke-13, selama Dinasti Yuan (1271-1368), kalender mengalami reformasi besar-besaran. Matematikawan Muslim, Jamal ad-Din, berkontribusi pada pembaharuan tersebut, yang kemudian diteruskan oleh Dinasti Ming (1368-1644). Reformasi ini meningkatkan akurasi penentuan musim dan menyempurnakan metode penambahan bulan interkalari.

 

4.     Kalender China Modern

Dengan berjalannya waktu, kalender China terus mengalami penyempurnaan. Pada 1912, saat Republik Tiongkok didirikan, kalender solar Gregorian diperkenalkan secara resmi, tetapi kalender lunisolar masih digunakan untuk merayakan festival tradisional seperti Tahun Baru Imlek.

 

Hingga saat ini, kalender China terus menjadi simbol keberlanjutan budaya yang kaya. Meskipun dunia modern telah memasuki era digital, warisan sejarah ini tetap menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari di Tiongkok, merayakan nilai-nilai tradisional dan meresapi kebijaksanaan nenek moyang.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *