Laut Merah, dengan keindahan alamnya yang memesona dan posisinya yang strategis, telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia selama ribuan tahun. Pemberian nama Laut Merah juga tak sembarangan, berikut adalah penjelasan lengkap mengenai asal usulnya.
Laut Merah muncul karena pemisahan Jazirah Arab dari benua Afrika yang dimulai sekitar 30 juta tahun yang lalu dan masih berlanjut sampai sekarang. Suhu permukaan laut selalu konstan sekitar 21-25 derajat Celcius dengan jarak penglihatan 200 meter.
Asal Nama Laut Merah
Penjelasan-penjelasan ilmiah menyebutkan bahwa warna merah di permukaan muncul akibat Trichodesmium Erythraeum yang berkembang. Ada juga yang menjelaskan bahwa namanya berasal dari gunung kaya mineral di sekitarnya yang berwarna merah.
Ada yang mengaitkan penamaan merah itu dengan peristiwa yang terjadi di sungai Nil. Ketika Firaun mengklaim dirinya sebagai tuhan dan kaumnya menyembah berhala-berhala yang dipertuhankan, termasuk sungai Nil dan katak (kodok) yang dikeramatkan, Allah lalu menghukum mereka atas kesesatan yang dilakukan.
Menurut para penafsir Perjanjian Lama, yang dimaksud dengan ‘darah’ adalah perubahan sungai Nil menjadi merah. Hal ini dijelaskan sebagai suatu perumpamaan bagi berubahnya sungai Nil menjadi merah kental. Menurut sebuah penafsiran, yang mengakibatkan warna merah adalah sejenis bakteri.
Peran sebagai Jalur Perdagangan Kuno
Laut Merah telah menjadi salah satu jalur perdagangan paling penting dalam sejarah manusia. Sebagai jalur air yang menghubungkan Mediterania dengan Samudra Hindia, Laut Merah telah digunakan oleh peradaban kuno seperti Mesir, Yunani, dan Romawi untuk perdagangan rempah-rempah, barang-barang mewah, dan budak.
Selain itu, Laut Merah juga merupakan bagian dari Jalur Sutra kuno, yang menghubungkan Tiongkok dengan dunia Mediterania, dan menjadi jalur utama bagi perdagangan sutra, rempah-rempah, dan barang-barang mewah dari Asia Timur.
Peran dalam Sejarah Agama dan Kebudayaan
Laut Merah memiliki makna penting dalam banyak agama dan kebudayaan di seluruh dunia. Misalnya, dalam tradisi agama Kristen, Laut Merah adalah tempat penting dalam narasi keagamaan, termasuk bagian dari perjalanan orang Israel dari Mesir ke Tanah Perjanjian, yang juga dikenal sebagai Keluaran.
Selain itu, Laut Merah juga menjadi latar belakang bagi kisah-kisah dalam agama Islam, seperti kisah tentang Nabi Musa dan kisah Hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah.
Arkeologi Bawah Air di Laut Merah
Laut Merah juga memiliki potensi arkeologis yang besar, dengan banyak situs-situs kuno yang terkubur di dasar laut. Penemuan-penemuan arkeologis yang penting telah dilakukan di sepanjang pesisir Laut Merah, termasuk reruntuhan kota kuno seperti Heracleion di Mesir dan kota-kota pelabuhan Romawi kuno.
Para arkeolog juga telah menemukan banyak kapal kuno yang tenggelam di Laut Merah, yang membawa bukti-bukti penting tentang perdagangan maritim kuno dan kehidupan sehari-hari masyarakat kuno.
Laut Merah bukan hanya sebuah perairan yang indah, tetapi juga merupakan tempat yang sarat dengan sejarah, budaya, dan peninggalan peradaban kuno. Melalui eksplorasi sejarahnya sebagai jalur perdagangan, tempat peradaban kuno, dan situs arkeologi bawah air, kita dapat lebih memahami pentingnya Laut Merah dalam perjalanan manusia dan warisan kultural yang unik.
Komentar