Nasional
Beranda » Berita » Sejarah May Day dan Pahlawan Buruh Indonesia yang Menginspirasi Perjuangan

Sejarah May Day dan Pahlawan Buruh Indonesia yang Menginspirasi Perjuangan

Sejarah May Day dan Pahlawan Buruh Indonesia yang Menginspirasi Perjuangan
Buruh melakukan sujud syukur saat aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (31/10/2024) (Sumber Foto Inilah.com)

Jakarta, HarianBatakpos.com – Tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional atau May Day, sebuah hari yang telah diinisiasi lebih dari 130 tahun lalu untuk menggalang solidaritas di kalangan pekerja di seluruh dunia. Peringatan ini bermula pada tahun 1889, ketika federasi internasional dari kelompok sosialis dan serikat buruh menyepakati 1 Mei sebagai hari perjuangan buruh.

Pemilihan tanggal 1 Mei sendiri memiliki makna historis yang mendalam, untuk mengenang Haymarket Riot atau kerusuhan haymarket yang terjadi di Chicago, Illinois, pada 4 Mei 1886. Peristiwa tersebut melibatkan kekerasan antara polisi dan buruh yang tengah berunjuk rasa untuk menuntut hak-hak pekerja, terutama soal jam kerja yang lebih manusiawi.

Di Indonesia, Hari Buruh mulai mendapat perhatian khusus setelah Presiden Soekarno merayakannya. Namun, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, May Day sempat diidentikkan dengan ideologi komunis yang dilarang di Indonesia. Baru pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2013, 1 Mei ditetapkan sebagai hari libur nasional, memberi kesempatan bagi buruh untuk merayakan hari mereka secara resmi.

Mentan Temukan Pupuk Palsu Rugikan Petani Rp3,2 Triliun

Sejarah Pahlawan Buruh Indonesia

Peringatan May Day di Indonesia juga tidak lepas dari peran besar para pahlawan buruh yang memperjuangkan hak-hak pekerja. Beberapa tokoh buruh Indonesia yang mendapat gelar Pahlawan Buruh Nasional antara lain Marsinah, Muchtar Pakpahan, Jacob Nuwa Wea, dan Thamrin Mosiisaat.

Marsinah – Marsinah adalah simbol perjuangan kaum buruh Indonesia. Aktivis buruh yang berani melawan ketidakadilan pada masa Orde Baru ini dibunuh dengan keji pada 8 Mei 1993. Sebagai buruh di PT Catur Putra Surya (CPS) di Sidoarjo, Jawa Timur, Marsinah dikenal vokal menyuarakan hak-hak buruh. Ia diculik, disiksa, dan dibunuh setelah berjuang untuk hak-hak pekerja. Keberaniannya dalam memperjuangkan hak-hak buruh menjadikannya ikon perjuangan.

Wiji Thukul – Wiji Thukul adalah tokoh yang juga dikenal dengan semangatnya dalam memperjuangkan hak-hak buruh, meskipun tidak bekerja langsung sebagai buruh. Seperti Marsinah, Wiji Thukul menghilang pada 27 Juli 1998, dan hingga kini keberadaannya masih menjadi misteri. Wiji, yang dikenal sebagai penyair, menggunakan kata-katanya untuk membangkitkan semangat massa buruh dalam perlawanan terhadap ketidakadilan.

Mensesneg Klarifikasi Isu Penugasan Wapres Gibran untuk Pembangunan Papua

Muchtar Pakpahan – Muchtar Pakpahan adalah tokoh penting dalam sejarah buruh Indonesia. Ia mendirikan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia dan memperjuangkan hak-hak buruh, termasuk kenaikan gaji dan perlindungan bagi pekerja. Pada tahun 2003, ia meninggalkan serikat buruh untuk mendirikan Partai Buruh Sosial Demokrat. Muchtar juga dikenal sebagai pendiri Muchtar Pakpahan Associates, sebuah firma hukum yang bergerak dalam pembelaan hak-hak buruh.

Agus Sudono – Sebagai mantan Ketua Umum Federasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI), Agus Sudono menjadi salah satu tokoh legendaris perburuhan Indonesia. Ia juga tercatat pernah menjadi anggota Badan Eksekutif Organisasi Buruh Internasional (ILO). Agus Sudono meninggal pada Februari 2012, namun perjuangannya tetap dikenang hingga kini.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *