Terusan Suez adalah salah satu jalur air buatan paling penting di dunia, yang menghubungkan Laut Tengah dengan Laut Merah. Sejarahnya yang kaya dan peran strategisnya dalam perdagangan dunia telah membuatnya menjadi titik fokus bagi banyak peristiwa sejarah dan politik.
Menurut riwayat, Terusan Suez membentang dengan jalur terbuka yang lurus sepanjang 193 meter. Terusan Suez dibangun atas prakarsa seorang diplomat Perancis, Ferdinand de Lesseps, pada April 1859. Proses pembangunan Terusan Suez berlangsung selama sepuluh tahun sebelum akhirnya dibuka pada 1869.
Sejarah Terusan Suez
Pada zaman kuno, bangsa Mesir Kuno telah membangun saluran air yang menghubungkan sungai Nil dengan Laut Merah. Namun, terusan modern yang kita kenal hari ini baru dibangun pada abad ke-19. Proyek ini diprakarsai oleh negara-negara Barat, terutama Prancis dan Britania Raya, dan selesai pada tahun 1869 di bawah kepemimpinan insinyur Prancis, Ferdinand de Lesseps.
Terusan Suez menjadi jalur penting untuk perdagangan maritim, memotong perjalanan antara Eropa dan Asia Timur secara signifikan. Ini memungkinkan kapal-kapal untuk menghindari perjalanan yang panjang melalui Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika, sehingga menghemat waktu dan biaya.
Pembangunan Terusan Suez
Menurut riwayat, Terusan Suez membentang dengan jalur terbuka yang lurus sepanjang 193 meter. Terusan Suez dibangun atas prakarsa seorang diplomat Perancis, Ferdinand de Lesseps, pada April 1859. Proses pembangunan Terusan Suez berlangsung selama sepuluh tahun sebelum akhirnya dibuka pada 1869.
Hal pertama yang dilakukan Ferdinand de Lesseps adalah membentuk Komisi Internasional untuk Penindikan Tanah Suez. Komisi ini terdiri atas 13 ahli yang berasal dari tujuh negara. Setelah komisi terbentuk, Lesseps memulai proses pembangunan Terusan Suez pada April 1859.
Pekerjaan penggaliannya sendiri memakan waktu hingga 10 tahun, dan sekitar 1,5 juta orang ikut membantu mengerjakan proyek kanal tersebut. Proses pengerjaan kanal Terusan Suez sepanjang 10 tahun tersebut jika tidak selalu berjalan mulus.
Sebab, ada puluhan ribu pekerja meninggal ketika bekerja di Suez yang disebabkan oleh penyakit kolera dan berbagai penyebab lainnya. Kendati begitu, pada akhirnya Terusan Suez selesai dibangun pada 1869.
Peran Selama Perang Dunia dan Krisis Suez
Selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II, Terusan Suez memainkan peran penting sebagai rute logistik untuk pasukan dan pasokan militer. Kontrol atas terusan menjadi strategis bagi kekuatan militer, dan banyak pertempuran yang terjadi di sekitar wilayah ini.
Krisis Suez pada tahun 1956 adalah salah satu peristiwa paling signifikan dalam sejarah terusan. Krisis ini terjadi ketika Presiden Mesir, Gamal Abdel Nasser, nasionalisasi terusan, yang mengakibatkan reaksi militer dari Prancis, Britania Raya, dan Israel.
Meskipun intervensi militer ini awalnya berhasil merebut kendali terusan, tekanan internasional memaksa mereka untuk menarik pasukan mereka dan meninggalkan terusan di bawah kendali Mesir.
Hingga kini, Terusan Suez tetap menjadi salah satu jalur perdagangan utama di dunia. Setiap tahun, ribuan kapal kargo melewati terusan ini, membawa barang dari Timur Tengah, Afrika, Asia, dan Eropa. Terusan ini juga berperan penting dalam perdagangan minyak, menghubungkan produsen minyak di Teluk Persia dengan pasar konsumen utama di Eropa dan Amerika Utara.
Kontrol dan keamanan Terusan Suez tetap menjadi perhatian utama bagi komunitas internasional. Setiap gangguan terhadap lalu lintas maritim di terusan ini dapat memiliki dampak besar pada perdagangan dunia dan perekonomian global.


Komentar