Ukraina merupakan sebuah negara yang terletak di kawasan Eropa Timur. Negara ini telah melalui perjalanan sejarah yang kompleks, dari mulai terbentuknya, lepasnya Ukraina dari Soviet, hingga peperangan yang tak kunjung usai.
Sejarah Ukraina adalah cerminan dari konflik, penaklukan, dan perubahan yang berkelindan dalam wilayah ini sepanjang berabad-abad. Berikut adalah perjalanan Ukraina sebagai sebuah negara yang masih berupaya untuk menjunjung tinggi kemerdekaannya.
Awal Mula Terbentuknya Ukraina
Ukraina awalnya merupakan negara independen, yang kemudian hancur imbas Kekaisaran Rusia dan pembentukan Uni Soviet. Setelah dikuasai Kekaisaran Rusia sejak 1970-an sampai 1917, warga Ukraina mendeklarasikan kemerdekaan pada 1918.
Republik Ukraina kemudian tetap bertahan hingga 1921, setelah Bolsheviks, kelompok politik yang membentuk Uni Soviet, dengan secara paksa mencaplok wilayah timur Ukraina. Uni Soviet kemudian secara progresif mencaplok wilayah barat Ukraina. Pada 1945, seluruh wilayah Ukraina menjadi bagian dari Uni Soviet.
Pada 1991, pemimpin republik Soviet di Ukraina, Leonid Kravchuk, mendeklarasikan kemerdekaan dari Rusia. Sebagaimana diberitakan Britannica, deklarasi ini kemudian diratifikasi dalam referendum pada 1 Desember 1991.
Sepekan setelah referendum dilakukan, pemimpin Ukraina, Rusia, dan Belarus setuju untuk membentuk Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS). Tak lama setelah itu, Uni Soviet resmi dibubarkan.
Ukraina di Era Modern
Di tahun yang sama, Ukraina ikut memutuskan untuk merdeka menjadi negara sendiri. Kemerdekaan ini didapatkan dari referendum yang juga sekaligus memilih pemimpin Ukraina era Soviet, Leonid Kravchuk, sebagai presiden pertama negara itu.
Kravchuk kemudian digantikan oleh Leonid Kuchma pada 1994. Hal ini terjadi saat Ukraina setuju untuk melepaskan persenjataan nuklirnya yang saat itu merupakan ketiga terbesar dunia. Pelepasan ini sendiri sebagai imbalan atas jaminan keamanan di bawah Memorandum Budapest yang ditandatangani juga oleh Rusia, Amerika Serikat (AS), dan Inggris.
Pada 2004, figur pro-Rusia Viktor Yanukovich terpilih menjadi presiden negara itu. Namun, tuduhan kecurangan suara memicu protes dalam apa yang dikenal sebagai Revolusi Oranye dan memaksa dilakukan pemilihan ulang.
Dalam pemilihan ulang, seorang mantan perdana menteri pro-Barat, Viktor Yuschenko, pun akhirnya terpilih sebagai presiden. Yuschenko mengambil alih kekuasaan dengan janji untuk memimpin Ukraina keluar dari orbit Kremlin, menuju NATO dan Uni Eropa (UE).
Ukraina Melawan Rusia
Masuk di tahun 2021, Zelensky, presiden Ukraina saat itu, mengajukan pengajuan untuk masuk ke NATO pada Presiden AS Joe Biden. Hal ini direspon keras oleh Rusia yang menurunkan pasukannya besar-besar ke dekat wilayah kedaulatan Kyiv.
Rusia sendiri akhirnya mengajukan permintaan kepada NATO pada Desember 2021. Moskow meminta agar NATO menghentikan aktivitas militer apa pun di Eropa timur dan Ukraina. Sebagai tanggapan, NATO menegaskan komitmennya terhadap kebijakan keterbukaan dan menawarkan diskusi tentang masalah keamanan.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada 21 Februari, Putin mengatakan bahwa Ukraina adalah bagian integral dari sejarah Rusia dan tidak pernah memiliki sejarah kenegaraan asli. Ia menganggap hal ini menjadikan negara itu akhirnya memiliki rezim boneka.
Tak lama berselang, di hari yang sama, Putin menandatangani perjanjian untuk mengakui wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai wilayah merdeka dan memerintahkan pasukan Rusia di sana.
Pada 24 Februari, Putin menyatakan perang dalam pidato yang disiarkan televisi sebelum fajar dan Rusia meluncurkan invasi tiga arah, menargetkan pasukan Ukraina dan pangkalan udara dengan rudal dan artileri dan menyerang daerah di kota-kota. Saat puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka, Zelensky memerintahkan mobilisasi umum.
Hingga saat ini sejarah Ukraina masih berjalan dengan konflik dan peperangan. Lewat berbagai kebijakan dan pertemuan antara pemimpin negara, keinginan untuk berdamai dan menjaga keamanan masing-masing negara masih menjadi prioritas utama.
Komentar