Medan, HarianBatakpos.com – Banjir yang melanda sejumlah daerah di Riau telah berdampak signifikan terhadap dunia pendidikan. Di Kabupaten Pelalawan, sembilan sekolah di empat kecamatan terpaksa diliburkan akibat genangan banjir yang merendam ruang kelas. Langkah ini diambil demi menjaga keselamatan siswa dan guru.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Pendidikan Pelalawan, Atil Mahdar, menjelaskan bahwa keputusan untuk meliburkan aktivitas belajar mengajar merupakan langkah preventif. Sekolah-sekolah yang terkena dampak banjir meliputi SD Negeri 004 Muara Sako, SD Negeri 011 Sering Barat, dan beberapa lainnya di Kecamatan Pelalawan dan Pangkalan Kerinci, dilansir dari detik.com.
Meskipun aktivitas belajar di sekolah dihentikan sementara, pendidikan tetap berlangsung. “Anak-anak akan belajar melalui daring dan diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah,” kata Atil. Hal ini menunjukkan komitmen pihak sekolah untuk tetap melanjutkan pendidikan meskipun dalam situasi sulit.
Atil juga menegaskan bahwa aktivitas belajar mengajar secara tatap muka akan kembali dibuka jika kondisi banjir surut. “Jika banjir surut, siswa dapat kembali belajar di sekolah,” jelasnya. Imbauan kepada seluruh pihak untuk memanfaatkan sistem daring demi keberlanjutan pendidikan sangat penting dalam situasi ini.
Dengan kondisi yang perlahan membaik, harapan untuk melanjutkan aktivitas belajar mengajar secara tatap muka semakin besar. “Kami tetap memastikan dunia pendidikan di Kabupaten Pelalawan tidak terhenti,” ungkapnya. Sistem daring diharapkan menjadi solusi jangka pendek yang efektif.
Banjir yang merendam sejumlah sekolah di Riau menjadi pengingat akan perlunya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan pendidikan dapat terus berjalan meskipun dalam keadaan darurat.
Komentar