Tapsel-BP : Sekretaris Daerah Tapanuli Selatan Parulian Nasution, mengatakan, prinsip Pengarusutamaan Gender untuk kondisi laki-laki dan perempuan harus setara dalam memperoleh kesempatan akan hak-haknya sebagai manusia untuk bisa berpartisipasi dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, persatuan keamanan dan juga kesamaan memilih hasil pembangunan.
“Kemudian, jika berbicara mengenai gender berarti kita berbicara tentang peran, fungsi dan tanggungjawab yang senantiasa dapat berubah sesuai perkembangan zaman antara laki-laki dan perempuan,”.
Hal itu dikatakan Sekda mewakili Bupati Tapsel pada pembukaan penguatan kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Penyusunan Perencanaan Pembangunan Responsif Gender di Aula Sarasi Lantai III, Kantor Bupati Tapsel, Kamis (14/7-22).
Sekda berharap, kepada peserta sosialisasi tersebut agar bisa memanfaatkan kegiatan itu, guna meningkatkan pemahaman tentang PUG di Tapsel khususnya kepada pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), juga Vocal Point. Dengan materi yang diberikan dari narasumber, diharapkan responsif gender bisa diwujudkan dan ditingkatkan di Tapsel.
“Termasuk di dalamnya terkait peningkatan indikator-indikator penilaian dalam rangka mendapatkan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tingkat Nasional,” harap Sekda.
Sementara itu, Ketua TP PKK Tapsel, Ny Rosalina Dolly Pasaribu menyampaikan, penguatan kelembagaan PUG ini dilaksanakan untuk meningkatkan serta membangkitkan kembali semangat dalam mengurangi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan.
“Kesenjangan yang dimaksud, meliputi kesenjangan dalam hal partisipasi, aspirasi, kontrol, pemanfaatan proses dan hasil dari pembangunan,” ungkapnya.
Sementara tujuan Pengarusutamaan Gender menurut Rosalina, adalah untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, yang bermakna bahwa laki-laki dan perempuan dapat berkembang optimal tanpa terkendala jenis kelamin. Sedangkan keadilan gender bermakna bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan serta kebutuhan yang harus terpenuhi.
“Di mana kebutuhan antara laki-laki dan perempuan sangat berbeda, sehingga kita harus mempunyai strategi khusus untuk mengakomodir perbedaan tersebut,” tutur Rosalina.
Dikatakan Rosalina, melalui 10 programnya, PKK merupakan mitra strategis Pemerintah dalam menjalankan roda pembangunan di daerah. PKK sendiri merupakan, gerakan nasional yang tumbuh untuk masyarakat dan perempuan sebagai penggerak motor utamanya.
Pihaknya mengaku, selalu ikut mendukung dan berperan secara aktif dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mengurangi kesenjangan antara Laki-laki, Perempuan, Anak, Lansia dan Penyandang Disabilitas. Melalui program 10 Pokok PKK, pihaknya siap mendukung kegiatan yang responsif gender.
“Tujuannya untuk peningkatan kualitas hidup perempuan dan keluarga sejahtera yang berkeadilan di dalam masyarakat,” sebutnya.
Sedangkan Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Tapsel Aji Hatorangan Harahap dalam sambutannya, menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini guna meningkatkan pemahaman OPD tentang pengurusutamaan gender dan pelaksanaan PUG melalui penyusunan penganggaran responsitif gender.
“Tujuan lainnya yakni, dalam rangka meningkatkan fungsi OPD sebagai penggerak PUG dalam proses perencanaan pembangunan responsif gender,” pungkas Aji.
Kegiatan dilanjutkan dengan paparan PUG dalam Perencanaan Pembangunan Daerah oleh Devita Mesayu Dinas PP dan PA Provinsi Sumatera Utara. Sementara, paparan mengenai Pengarusutamaan Gender Perencanaan Dalam Pengawasan Daerah, dibawakan Inspektorat Provinsi Sumatera Utara Irnovian ST, MT.
Turut hadir pimpinan OPD, Camat, Pengurus PKK Kabupaten, peserta acara Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Penyusunan Perencanaan Pembangunan Responsif Gender. BP/AA


Komentar