Jakarta-BP: Karena melihat adanya perbedaan antara Sandiaga Uno dengan Prabowo Subianto dalam hal kampanye. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief pun tidak segan-segan melakukan kritik ke Prabowo untuk bisa seperti Sandiaga Uno.
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno berpesan kepada Andi Arief apabila ada kritik, maka sebaiknya disampaikan dalam rapat internal koalisi. Jadi bukan malah menyatakan pendapat di publik mengenai Prabowo Subianto.
”Silahkan datang ke rapat-rapat Badan Pemenangan Nasional dan sampaikan aspirasi, kritik dan masukannya di forum rapat, ketimbang di forum publik,” ujar Eddy saat dihubungi, Sabtu (13/10).
Eddy khawatir, apabila hal-hal seperti ini lebih memilih disampaikan ke publik ketimbang di rapat internal koalisi. Maka bisa saja disalahartikan oleh masyarakat ataupun yang lainnya.
”Jadi jika tidak disampaikan secara langsung dalam bentuk dialog, saya khawatir masukannya bisa terdistorsi bahkan ada salah pengertian,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief mempertanyakan keseriusan Prabowo untuk menjadi kepala negara di Indonesia tersebut. Pasalnya saat ini yang terlihat aktif untuk berkampanye adalah Sandiaga Uno.
“Ini otokritik: Kalau dilihat cara berkampanyenya sebetulnya yang mau jadi Presiden itu Sandiaga Uno atau Pak Prabowo ya. Saya menangkap kesan Pak Prabowo agak kurang seriu ini mau jadi Presiden,” ujar Andi Arief.
Menurut Andi, apabila Prabowo terus berdiam diri tanpa melakukan kampanye. Dipastikan kalah di Pilpres 2019 mendatang. Pasalnya tidak ada rumusnya orang yang malas kampanye akan menang.
Waktu enam bulan yang tersisa saat ini dalam politik terlalu pendek. Sehingga Prabowo segera mungkin untuk melakukan kampanye seperti apa yang telah dilakukan Sandiaga Uno, dengan menyapa masyarakat.
“Pak Prabowo harus keluar dari sarang Kertanegara, kunjungi rakyat, sapa, peluk, cium dan sampaikan apa yang akan dilakukan kalau menang di tengah ekonomi yang sulit ini,” pungkasnya.
(JawaPos) BP/JP
Komentar