Medan, HarianBatakpos.com – Kepala MIN 1 Kulon Progo, Kasmad Rifangi, S.Pd.I., M.Pd.I., mengikuti pembekalan calon Sekolah Adiwiyata 2025. Program ini bertujuan untuk mendorong pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup di kalangan warga sekolah. Sekolah Adiwiyata, yang dikenal secara internasional sebagai Green School, diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah lain dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.
Dalam kegiatan yang diadakan di Aula Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo pada Rabu, 26 Februari 2025, Kasmad Rifangi mengungkapkan syukur atas kesempatan untuk mengikuti pembekalan ini. “Alhamdulillah saya bisa mengikuti pembekalan. Dengan pembekalan ini bisa menambah pengetahuan tentang sekolah adiwiyata,” ucapnya. Hal ini menunjukkan komitmen MIN 1 Kulon Progo untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan, dikutip dari kemenag.go.id.
Tantangan Lingkungan di Era Globalisasi
Penyuluh Lingkungan Hidup, Heni Rindayati, S.Pi., M.Si., menyampaikan bahwa kesiapan satuan pendidikan menuju Sekolah Adiwiyata dilatarbelakangi oleh berbagai permasalahan lingkungan. Di era globalisasi, eksploitasi lingkungan dan sumber daya alam menjadi tantangan serius, termasuk di Indonesia. “Situasi ini meningkatkan kebutuhan untuk mendidik anak bangsa dan menanamkan karakter terkait pentingnya peduli lingkungan,” ujarnya.
Harapan dari kegiatan sosialisasi calon Sekolah Adiwiyata ini adalah untuk mewujudkan warga madrasah yang peduli, berbudaya, dan ramah lingkungan. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat berperan aktif dalam melestarikan lingkungan hidup demi keberlangsungan generasi mendatang.
Dengan mengikuti pembekalan ini, MIN 1 Kulon Progo berkomitmen untuk menjadi pionir dalam pendidikan lingkungan. Kegiatan ini bukan hanya tentang mendapatkan sertifikasi, tetapi juga tentang mendidik generasi yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Semoga upaya ini dapat menginspirasi sekolah lain untuk mengikuti jejak yang sama.
Komentar