Jakarta-BP: Fenomena minimnya pendaftar dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sekolah negeri tahun ini kembali menggemparkan. Beberapa sekolah di berbagai daerah, terutama yang letaknya terpencil, mengalami kekurangan siswa. Apakah ini pertanda bahwa sekolah-sekolah tersebut akan ditutup atau digabungkan?
Realitas di Lapangan: Sekolah Sepi Pendaftar
Beberapa sekolah negeri di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, hanya mendapatkan satu hingga empat siswa baru. SDN 1 Balong di Kapanewon Samigaluh hanya memiliki satu siswa baru, sementara SMAN 1 Kokap hanya mendapat 51 siswa dari kapasitas 108 kursi yang tersedia. Situasi serupa terjadi di beberapa sekolah di Jawa Timur, termasuk SDN Setono di Ponorogo yang tidak mendapatkan siswa sama sekali.
Penggabungan dan Penutupan: Solusi atau Masalah?
Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud Ristek, Anang Ristianto, menyatakan bahwa salah satu cara mengatasi masalah ini adalah dengan menggabungkan atau menutup sekolah-sekolah yang kekurangan siswa. “Keputusan untuk menutup atau menggabungkan sekolah menjadi kewenangan Dinas Pendidikan setempat, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kebaikan murid,” ujarnya.
Tantangan Zonasi dan Kualitas Pendidikan
Pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan, menyoroti kurangnya ketelitian pemerintah dalam memetakan fasilitas pendidikan sebagai penyebab utama. “Sistem zonasi yang tidak tepat sasaran menyebabkan ketimpangan jumlah siswa. Sekolah yang tidak favorit cenderung minim pendaftar,” paparnya. Cecep menambahkan bahwa pemerintah harus lebih serius dalam memastikan setiap sekolah memenuhi delapan standar pendidikan nasional.
Langkah ke Depan: Pembenahan dan Penambahan Sekolah Favorit
Untuk mengatasi masalah ini, Cecep menyarankan agar pemerintah menambah jumlah sekolah favorit dan memastikan setiap sekolah negeri memenuhi standar pendidikan nasional. “Pemerintah harus lebih serius. Misalnya, menambah jumlah sekolah favorit agar tidak terjadi disparitas antar-sekolah,” jelasnya.
Fenomena ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah untuk terus berbenah dalam sistem pendidikan, memastikan bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan pendidikan yang setara, dan mencegah penutupan sekolah-sekolah yang sepi peminat.
Komentar