Medan, harianbatakpos.com – Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz sebagai respons terhadap serangan bom yang dilancarkan oleh Amerika Serikat (AS). Langkah ini diambil setelah parlemen Iran menyetujui rencana tersebut, mengingat jalur pelayaran ini merupakan titik vital dalam perdagangan minyak global. Penutupan Selat Hormuz dapat mengguncang stabilitas energi dunia, sehingga menjadi perhatian serius bagi banyak negara.
Dilansir dari laman Lambeturah.co.id, keputusan akhir mengenai penutupan Selat Hormuz kini berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran. Parlemen Iran telah mendukung langkah ini, menciptakan ketegangan lebih lanjut di kawasan. “Untuk saat ini, parlemen telah mencapai kesimpulan bahwa Selat Hormuz perlu ditutup, namun keputusan akhir tetap berada pada kewenangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi,” kata Komandan Garda Revolusi Iran, Sardar Esmail Kowsari.
Konflik yang terus memanas antara Iran dan Israel membuat ancaman ini semakin relevan, mengingat sekitar 20% pasokan minyak dan gas dunia melewati selat ini. Reaksi cepat datang dari Amerika Serikat, dengan Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengekspresikan kekhawatiran dan menyerukan keterlibatan Tiongkok untuk mencegah Iran merealisasikan ancamannya. Rubio menegaskan, penutupan Selat Hormuz adalah kesalahan besar yang dapat memiliki dampak luas secara ekonomi.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar