Tapsel-BP : Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) H Syahrul M Pasaribu SH membuka pelaksanaan Festival Seni Budaya antar pelajar se-Tapsel yang ditandai dengan pemukulan gong, bertempat di Lapangan Sepakbola SMPN 1 Angkola Timur, Pargarutan, Senin (11/11-2019).
Kedatangan Bupati beserta rombongan disambut oleh Camat Angkola Timur, Ketua Forkala dan tokoh adat setempat dengan mangulosi dibarengi dengan Tarian Tor-tor.
Bupati dalam sambutannya menyampaikan, saya memberi apresiasi dan penghargaan kepada Dinas Pendidikan, Forkala, Dewan Kesenian dan seluruh tokoh-tokoh adat yang telah menginisiasi dalam membangun kolaborasi seni budaya antar pelajar ini.
Sesungguhnya kegiatan hari ini hampir spesifik pesertanya adalah pelajar, untuk itu pada kurun waktu ditahun 2030 sampai 2040 dunia telah mengakui bahwasanya Indonesia akan terjadi bonus demografi.
“Adapun bonus demografi itu adalah usia produktif manusia yang nantinya akan berada pada kisaran 70% ditahun 2030 sampai 2040, bahkan nanti pada tahun 2045 tepatnya 100 tahun Indonesia merdeka akan mengalami 81% demografi atau konfigurasi penduduk yang disebut dengan usia produktif,” ungkapnya.
Lanjut Syahrul, hubungannya dengan itu maka harus ada perubahan paradigma, tata kelola berpikir dan attitude lingkungan yang harus dapat membangun anak-anak kita, karena didalam agamapun ada kewajiban kita untuk mendidik anak, mendesain hari mereka untuk menjadikan hari esok yang lebih baik agar mereka kelak mampu tampil sebagai pemimpin tanpa harus menghilangkan identitas diri.
“Itu semua harus menjadi renungan kepada Dinas Pendidikan dan juga kepada guru-guru agar mempunyai kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, dan kalau tidak mempunyai kualitas yang mumpuni maka akan menjadi beban pembangunan,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mampu menjaring minat seni bakat siswa-siswi sehingga seni budaya dapat terjaga dan terpelihara guna memperkuat ketahanan budaya bangsa sehingga kelak siswa-siswi kita dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lain dengan tetap menjadi orang Indonesia dan juga tetap menjadi orang Tapanuli Selatan, tambah Syahrul.
Sebelumnya, Kadis Pendidikan Tapsel Amros Karangmatua dalam laporannya menjelaskan, dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah DPA Dinas Pendidikan pada Program Kegiatan Pengelolaan Kekayaan Budaya Daerah tahun 2019, Program Kerja Forkala Tapsel tahun 2019 dan Program Kerja Dewan Kesenian Tapsel.
“Sedangkan tujuan kegiatan ini adalah untuk menumbuh kembangkan dan melestarikan nilai-nilai seni budaya dan kearifan lokal bagi generasi muda khususnya pelajar di Tapsel,” jelas Amros.
Dijelaskan juga, acara ini bertemakan ‘Tapanuli Selatan Sehat, Cerdas dan Sejahtera, Menciptakan SDM Unggul Menuju Indonesia Maju’, yang diikuti siswa-siswi SD dan SMP se-Tapsel yang berlangsung selama 4 hari, yakni dari tanggal 11 sampai 14 Nopember 2019.
“Adapun jenis perlombaan yang dipertandingkan yaitu Lomba Tor-tor tingkat SMP dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Tapsel, Lomba Makkobar dan Berbalas Pantun yang dilaksanakan oleh Forkala Tapsel dan Lomba Lagu Daerah Tapsel dan Tari Kreasi yang dilaksanakan oleh Dewan Kesenian Daerah Tapsel,” terang Amros.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, anggota DPRD Tapsel Dolly Putra Parlindungan Pasaribu, Ka Bappeda Abadi Siregar, Kaban Kesbangpol Hamdy S Pulungan, Kadis PP dan PA Tiorisma Damayanti, Kadis Ketahanan Pangan Efrida Yanti Pakpahan, Kadis Perikanan Lely Anita Lubis, Ketua TP PKK Tapsel Ny Syaufia Lina Syahrul, Ketua MUI Kabupaten, Camat Angkola Timur Farwis Rizky, Forkopimcam, Ketua Forkala, Ketua Dewan Kesenian, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, Kades/Lurah se Kecamatan Angkola Timur, para Kepsek dan guru serta para pelajar SD dan SMP. (BP/SP1)
Komentar