Medan, Harianbatakpos.com – Karnaval Sastra (KANVAS) 2024 yang diadakan oleh BEM Fakultas Sastra di Universitas Negeri Malang pada Sabtu (23/11/2024) berhasil menarik perhatian banyak kalangan.
Acara yang berlangsung di Laboratorium Drama Gedung D14 ini merupakan sebuah perlombaan monolog yang mengangkat tema mendalam tentang jiwa manusia.
Tema monolognya “pemberontak” menjadi fokus utama, memberikan wawasan baru mengenai seni peran dan ekspresi individu, seperti yang dilaporkan oleh @Martha Reva Ragilita Putri.
Apa Itu Monolog?
Monolog, yang berasal dari kata “mono” (satu) dan “log” (ilmu), adalah seni peran yang melibatkan satu aktor untuk menampilkan sebuah adegan.
Dalam konteks drama, monolog berfungsi sebagai medium untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan karakter secara mendalam.
Kegiatan ini tidak hanya menuntut kemampuan akting, tetapi juga pemahaman yang mendalam terhadap naskah yang dibawakan. Monolog memungkinkan penonton untuk lebih memahami karakter dan emosi mendalam yang dialami.
Salah satu penampilan yang mencuri perhatian di KANVAS 2024 adalah monolog berjudul “Pemberontakan” karya Agus Nur, yang dibawakan oleh ArdisaKanani Aryadi, siswi SMA Negeri 3 Jombang.
Karya ini mengajak audiens untuk merenungkan makna pemberontakan, apakah itu merupakan pilihan, takdir, atau pengorbanan untuk perubahan.
Analisis Penampilan ArdisaKanani Aryadi
ArdisaKanani berhasil memanfaatkan kostum dan properti untuk memperkuat penampilannya. Seragam sekolah yang dikenakannya menggambarkan identitasnya sebagai pelajar, sementara tas berisi buku menandakan ketertarikan dan kecintaannya pada membaca.
Namun, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penampilannya. Meskipun tema “Pemberontakan” disampaikan dengan baik, Ardisa tampak belum sepenuhnya menguasai aspek olah tubuh dan vokal yang krusial dalam monolog.
Beberapa kesalahan dalam pengucapan dialog membuat penyampaian pesan menjadi kurang jelas, dan alur cerita terasa monoton.
Hal ini menunjukkan bahwa latihan yang lebih mendalam dan fokus pada ekspresi diri sangat diperlukan untuk meningkatkan performa di masa depan.
Walaupun ArdisaKanani mengalami beberapa kendala, ia tetap mampu meraih Juara Harapan 2. Prestasi ini adalah bukti bahwa usaha dan dedikasi dalam seni peran tidak sia-sia.
Penampilannya menunjukkan bahwa dengan latihan yang lebih intensif, ia dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan ekspresifnya untuk menciptakan pertunjukan yang lebih berkesan.
Ke depan, diharapkan para peserta dapat memperhatikan detail-detail kecil dalam latihan monolog.
Dengan demikian, mereka dapat memberikan performa yang tidak hanya menghibur tetapi juga meninggalkan kesan mendalam bagi penonton.
KANVAS 2024 di Universitas Negeri Malang bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga sebuah platform untuk mengeksplorasi jiwa manusia melalui seni peran.
Monolog sebagai bentuk seni yang unik memberikan kesempatan bagi individu untuk menyampaikan pesan dan emosi secara mendalam.
Dengan pendekatan yang tepat dan latihan yang konsisten, para pelaku seni dapat mengasah keterampilan mereka dan mengembangkan potensi yang ada.
Melalui acara ini, kita diingatkan akan pentingnya ekspresi diri dan keberanian untuk menyampaikan suara, khususnya dalam dunia seni.
Semoga KANVAS 2024 menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berkarya dan menggali potensi mereka di bidang sastra dan seni.
Disclaimer :Oleh Martha Reva Ragilita Putri, program studi : Pendidikan Seni Tari dan Musik (Universitas Negeri Malang), email : martha.reva.2302526@students.um.ac.id ditulis ulang oleh Yuli astutik
Komentar