Melbourne, harianbatakpos.com – Serangan anti-Yahudi di Australia kembali terjadi. Kali ini, seorang pria nekat membakar pintu sinagoge di Albert Street, Melbourne, sementara kelompok pengunjuk rasa menyerbu sebuah restoran Israel. Aksi ini menambah daftar panjang kekerasan bermotif antisemit yang terjadi di berbagai kota besar Australia, terutama Melbourne dan Sydney.
Berdasarkan laporan yang dilansir CNN, Minggu (6/7/2025), insiden pembakaran sinagoge di Melbourne terjadi saat sekitar 20 jemaat Yahudi tengah menggelar makan malam Sabat, yang merupakan awal perayaan hari istirahat keagamaan mereka. Seorang pria datang dan menuangkan cairan yang mudah terbakar di pintu depan sinagoge, lalu menyulutnya. Beruntung, api berhasil dipadamkan sebelum membesar dan tidak menimbulkan korban luka. Namun pelaku langsung melarikan diri usai membakar bangunan tersebut.
Di lokasi lain, sekitar 1 kilometer ke arah barat dari sinagoge, sekelompok massa berjumlah sekitar 20 orang melakukan aksi unjuk rasa terhadap restoran Israel di Melbourne. Mereka meneriakkan yel-yel bernada kebencian seperti “Matilah IDF (militer Israel)” sambil menerobos masuk ke area restoran. Seorang pria berusia 28 tahun ditangkap karena menghalangi petugas dan telah dibebaskan dengan pemanggilan pengadilan.
Komandan Sementara Kepolisian Negara Bagian Victoria, Zorka Dunstan, menyebut bahwa insiden ini masih dalam tahap penyelidikan. Polisi juga sedang menelusuri kaitan insiden tersebut dengan pembakaran tiga mobil di kawasan bisnis pinggiran timur laut Greensborough. Menurutnya, mobil-mobil itu sebelumnya disemprot cat dan dinding bangunan di sekitarnya juga dirusak. Lokasi tersebut diketahui pernah menjadi sasaran unjuk rasa pro-Palestina.
Unit investigasi keamanan dari Komando Antiterorisme sedang menangani semua kejadian tersebut. Belum ada pernyataan resmi apakah peristiwa ini masuk kategori serangan terorisme di Australia, namun penyelidikan terhadap motif dan ideologi pelaku tengah dilakukan.
Wali Kota Melbourne, Nicholas Reece, menyebut insiden ini sangat mengejutkan dan tidak mencerminkan nilai-nilai warga Melbourne. “Ini kota yang damai dan toleran. Kami tidak akan membiarkan ini terus terjadi,” tegasnya.
Sementara itu, Presiden Israel, Isaac Herzog, menyampaikan kecaman keras atas serangan di Melbourne melalui akun resminya di X (Twitter). Ia meminta pemerintah Australia mengambil langkah tegas untuk melindungi warganya yang beragama Yahudi. “Ini bukan serangan pertama dalam beberapa bulan terakhir, tapi harus menjadi yang terakhir,” tulis Herzog.
Tercatat, sejak akhir tahun lalu, lebih dari satu kasus penyerangan terhadap komunitas Yahudi di Australia telah terjadi, termasuk pembakaran sinagoge serta pencoretan simbol-simbol NAZI di gedung dan kendaraan milik warga Yahudi.
Ikuti terus berita terbaru dari harianbatakpos.com melalui saluran WhatsApp kami:
https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar